Panic Buying Salah Satu Faktor Pemicu Kelangkaan Migor di Sumsel
Pedagang pun dibatasi 4 liter per hari dari distributor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Dinas Perdagangan Sumatra Selatan (Disdag Sumsel) menilai kelangkaan minyak goreng (migor), salah satunya terjadi karena panic buying atau beli panik masyarakat. Kondisi tersebut mengakibatkan masyarakat berbondong-bondong untuk membeli migor sebagai persediaan.
"Untuk mengatasi kelangkaan, salah satu faktornya panic buying, pemerintah telah melakukan operasi pasar. Tercatat sudah ada 100.000 liter yang dijual pada operasi pasar," ungkap Kepala Disdag Sumsel, Ahmad Rizali, Senin (7/3/2022).
Baca Juga: Antrean Minyak Goreng Membeludak, Polisi Bubarkan Kerumunan
1. Produksi tak sesuai kebutuhan masyarakat
Rizali menjelaskan, pihaknya memastikan stok persediaan baru bisa pulih paling cepat akhir Maret mendatang. Dari total produksi migor di Sumsel yang mencapai 10 juta liter per bulan, dianggap belum memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 15 juta liter per bulan.
"Namun saya memprediksi tidak ada lagi harga minyak lama yang masih beredar," beber dia.
Baca Juga: Tipe Pedagang Ini Diutamakan Terima Minyak Goreng Murah di Ogan Ilir
Baca Juga: Penetapan HET Minyak Goreng Pemerintah Memicu Penurunan Harga