TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gubernur Sumsel Ogah Campuri Urusan Sriwijaya FC dan Politik

Suporter minta Herman Deru peduli dengan Laskar Wong Kito

instagram.com/sriwijayafc.id

Palembang, IDN Times - Suporter Sriwijaya FC (SFC) secara terbuka mendesak perombakan manajemen dan menuntut perhatian Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel), Herman Deru.

Menurut suporter, Deru telah berjanji dan berkomitmen untuk serius menangani klub berjuluk Laskar Wong Kito. Namun Deru menegaskan dirinya enggan mencampur urusan politik dengan sepak bola.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel hanya pemegang saham minoritas di Sriwijaya FC. Wewenang dan kapasitas di di PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) yang mengelola Sriwijaya FC pun terbatas.

"Kalian mau melibatkan saya, ya. Nanti saya tanya dengan Hendri Zainudin (Presiden Sriwijaya FC) sampai mana persoalannya," ungkap Deru, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga: Suporter Sriwijaya FC Bikin Surat Terbuka,  Desak Perombakan Manajemen

1. Bakal lebih peduli dengan Sriwijaya FC

Gubernur Sumsel Herman Deru (IDN Times/Tangga Erfizal)

Menurut Deru, Hendri Zainudin telah ditunjuk untuk menangani Sriwijaya FC sebagai klub sepak bola profesional. Dirinya menilai, Sriwijaya FC harus dibangun secara profesional agar sehat dan lepas dari kepentingan-kepentingan politik.

Permintaan suporter untuk Deru agar lebih peduli dengan klub kebanggaan masyarakat Sumsel, akan dikajinya terlebih dahulu. Sebagai pembina, dirinya akan menanyakan akar permasalahan klub peraih double winner itu.

"Ini klub sepak bola profesional yang dikelola perusahaan. Benar kata suporter, kepedulian yang diminta buka campur tangannya. Nanti saya ajak diskusi pimpinan-pimpinan perusahaan (PT SOM)," jelas dia.

2. Pertanyakan kenapa Sriwijaya FC sulit naik kasta

Liga-Indonesia.id

Jauh sebelumnya, Deru telah membentuk tim khusus atas permintaan manajemen Laskar Wong Kito. Deru ingin memastikan tim itu telah bekerja dan meminta tanggung jawabnya.

"Sriwijaya FC ditangani saat sudah terdegradasi di Liga 2. Saat itu pun masih di Liga 2, tidak turun ke Liga III. Artinya tidak mengalami penurunan, namun tidak mencapai target. Kami akan minta alasannya. Selain COVID-19, kenapa tidak naik kelas ini," tutup dia.

Baca Juga: Pelatih Baru Sriwijaya FC Masih Tahap Nego, Hendri Susilo Calon Kuat?

Berita Terkini Lainnya