TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dirut PTBA Arsal Sani Jadi Saksi, Beberkan Keuntungan Akuisisi

PTBA klaim terbantu oleh kehadiran SBS

Dirut PTBA Arsal Sani dihadirkan sebagai saksi dugaan korupsi akuisisi saham PT SBS (IDN Times/Rangga Erfizal)

Intinya Sih...

  • Ekuitas PT SBS berubah dari negatif menjadi positif setelah diakuisisi oleh PTBA
  • PT Putra Mubacoal (PMC) memiliki kontrak bisnis dengan SBS sebelum diakuisisi, namun tidak terkait dengan Arsal
  • Kehadiran SBS memberikan posisi tawar lebih baik bagi PTBA dalam kontrak pertambangan, efisiensi hingga Rp10 triliun pada 2023

Palembang, IDN Times - Direktur Utama PT Bukit Asam (Dirut PTBA), Arsal Ismail, hadir menjadi saksi dalam sidang dugaan korupsi akuisisi saham PT Satria Bahana Sarana (SBS). Arsal dicecar pertanyaan oleh JPU dan Hakim terkait operasional SBS setelah akuisisi.

"Setahu saya saat diakuisisi, ekuitas PT SBS negatif. Sedangkan saat ini ekuitas PT SBS sudah berada pada posisi positif. Ini menunjukan bukti PT SBS memberikan kontribusi yang besar untuk PTBA," ungkap Arsal, Senin (19/2/2024).

Baca Juga: 3 Dewan Komisaris PT BA Jelaskan Keuntungan Akuisisi PT SBS

1. Arsal mengaku tak mengetahui soal proses akuisisi

Dirut PTBA Arsal Sani dihadirkan sebagai saksi dugaan korupsi akuisisi saham PT SBS (IDN Times/Rangga Erfizal)

Arsal menyebut jika dirinya baru bergabung bersama PTBA pada 2021 silam. Namun dirinya sempat mengetahui PT SBS jauh sebelum masuk dalam jajaran Direksi PTBA. Namun dirinya tidak mengetahui soal proses akuisisi.

Pada 2012, Arsal menjabat Direktur di PT Putra Mubacoal (PMC) yang bergerak di bidang pertambangan. Saat itu, dirinya mengetahui jika PMC memiliki kontrak bisnis dengan SBS. Hanya saja dirinya mengklaim tidak pernah berhubungan dengan SBS.

"Setahu saya PMC sempat memiliki utang dengan SBS. Utang itu lunas pada 2022," jelas Arsal.

Baca Juga: Pengacara Sebut Akuisisi Saham Anak Perusahaan PTBA Tak Rugikan Negara

2. Klaim PTBA efisiensi hingga Rp10 triliun

Dirut PTBA Arsal Sani dihadirkan sebagai saksi dugaan korupsi akuisisi saham PT SBS (IDN Times/Rangga Erfizal)

Arsal menerangkan, SBS diakuisisi oleh anak perusahaan PTBA yakni PT Bukit Multi Investama (BMI) untuk mengakomodir jasa pertambangan batu bara. Selama ini PT Pamapersada Nusantara (Pama) melakukan operasi penambangan di wilayah PTBA selaku pemenang tender.

"Dulu hanya Pama yang menjadi pemain (Jasa Pertambangan). Sekarang ada Pama dan SBS," jelas dia.

Keuntungan lain dengan adanya SBS disebut Arsal, pihaknya memiliki posisi tawar yang lebih baik. Jika sebelumnya Pama sebagai pihak jasa penambangan mematok harga sesuai rating mereka, maka hadirnya SBS memaksa Pama menurunkan harga.

"Dengan adanya PT SBS, kami mempunyai bargaining dari kontraktor pertambangan. Efisiensinya sampai 2022 mencapai Rp8 triliun dari selisih harga yang ada. Tahun 2023 meningkat menjadi Rp10 triliun," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya