TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diduga Alami Malpraktik, Tangan Pria Paruh Baya di Palembang Membusuk

Polisi koordinasi dengan MKEK panggil tenaga medis

Warga Palembang didampingi kuasa hukumnya melaporkan dugaan malpraktik di salah satu RS Swasta di Palembang (Dok: istimewa)

Intinya Sih...

  • Petrus melaporkan RS swasta di Palembang ke Polda Sumsel atas dugaan malpraktik yang membuat tangan kiri korban membusuk.
  • Tangan kiri Petrus menghitam setelah dipasangi infus di RS, namun tidak mendapat penjelasan dari dokter hingga dinyatakan sembuh.
  • Petrus melaporkan dugaan malpraktik ke MKEK dan Polda Sumsel, sementara pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan dan koordinasi dengan MKEK.

Palembang, IDN Times - Dugaan malpraktik kembali berulang di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel). Seorang pria bernama Petrus (58) bersama kuasa hukumnya Bayu Prasetya melaporkan salah satu RS swasta di Palembang ke Polda Sumsel atas dugaan kasus malpraktik yang membuat tangan kiri korban membusuk.

"Tangan kiri korban mengalami pembusukan hingga cacat permanen. Namun dokter dari rumah sakit tidak menjelaskan karena apa," ungkap Bayu, Kamis (11/1/2024).

Baca Juga: Seorang Ayah di Palembang Curhat Anaknya Meninggal Usai Imunisasi HB0

1. Berawal dari diare Petrus alami pembusukan di tangan

Warga Palembang didampingi kuasa hukumnya melaporkan dugaan malpraktik di salah satu RS Swasta di Palembang (Dok: istimewa)

Kasus ini bermula saat Petrus harus menjalani pemeriksaan di RS karena mengalami diare, Jumat (1/12/2023). Saat itu, dirinya dipasangi infus oleh perawat RS.

Pada keesokan harinya, Petrus melihat ada perubahan pada tangannya yang tiba-tiba menghitam. Saat itu, dirinya sudah mencoba mengkonfirmasi namun tak mendapat jawaban hingga dinyatakan sembuh pada Rabu, (6/12/2023).

Sepulang dari rumah sakit, Petrus merasakan hal yang ganjil pada tangannya. Perlahan tangannya sulot digerakan dan merasakan sakit berlebih. Karena panik, Petrus pun kembali ke RS untuk memeriksakan tangannya.

"Setelah diperiksa tangannya dinyatakan mengalami kematian jaringan. Lalu di tanggal 12 Desember klien kami bersedia melakukan operasi pengangkatan jaringan yang mati itu," jelas dia.

Baca Juga: Klarifikasi Orangtua Bayi yang Meninggal Setelah Vaksin HB0

2. Tenaga medis tak mampu jelaskan perihal kematian jaringan di tangan

Warga Palembang didampingi kuasa hukumnya melaporkan dugaan malpraktik di salah satu RS Swasta di Palembang (Dok: istimewa)

Operasi yang ditunggu tak kunjung tiba terlebih setelah pasien bersepakat melakukan operasi menggunakan BPJS. Jaringan tangan yang mati tersebut hanya ditutup dan diganti perban tanpa kejelasan kapan dioperasi.

Selain melaporkan kepolisi, Petrus bersama Kuasa Hukumnya Bayu, melaporkan dugaan malpraktik itu ke Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) di Palembang dan Jakarta.

"Penjelasan soal kematian jaringan ini juga tidak ada dari rumah sakit," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya