TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bocah 7 Tahun di Palembang Trauma Saksikan Ibu dan Kakaknya Dibunuh

Korban selamat selalu minta ditemani ayahnya

Pelaku Suganda (tengah) saat diamankan Tim Satreskrim Polrestabes Palembang (Dok: istimewa)

Intinya Sih...

  • Anak korban pembunuhan di Palembang, MGK (7), mengalami trauma karena menyaksikan ibu dan kakaknya dibunuh.
  • Suami korban Anung Kurniawan (41) menyebut anaknya sering ketakutan karena trauma yang dialaminya.
  • Anung berharap mantan anak buahnya yang menjadi tersangka dalam kasus ini mendapat hukuman seberat-beratnya.

Palembang, IDN Times - Anak korban pembunuhan di Palembang berinisial MGK (7) mengalami trauma karena menyaksikan ibu dan kakaknya dibunuh. Kasus pembunuhan sadis yang menggerkan warga Macan Lindungan, Palembang, mengakibatkan Wasila (41) dan anaknya Farah Atika Aliya (16) harus meregang nyawa.

"Anak saya yang bungsu mengalami trauma. Anak saya jadi ketakutan, tak mau jauh dari saya, bahkan mandi pun harus ditemani," ungkap suami korban Anung Kurniawan (41), Jumat (19/4/2024).

Baca Juga: Polisi Periksa Gawai Tersangka Pembunuhan Ibu Anak di Palembang

1. Anaknya menyaksikan ibu dan kakak dibunuh

Pemakaman korban pembunuhan ibu dan anak di Palembang (Dok: istimewa)

Anung menyebut meski terlihat tegar, anaknya sering ketakutan karena trauma. Ia menilai hal ini terjadi karena anaknya menyaksikan langsung kejadian pembunuhan ibu serta saudaranya.

"Dia tahu kalau ibu dan kakaknya sudah tiada, tapi ya begitulah, tidak ada perubahan sikap kalau kasat mata. Tapi dia mau ngapain saja sekarang harus dekat bapaknya," jelas dia.

Baca Juga: Dendam Upah Dipotong, Motif Pelaku Bunuh Ibu Anak di Palembang

2. Berharap Suganda diberi hukuman berat

Polrestabes Palembang amankan pelaku pembunuhan di Palembang (Dok: istimewa)

Anung pun berharap mantan anak buahnya yang menjadi tersangka dalam kasus ini mendapat hukuman seberat-beratnya karena telah menghilangkan nyawa istri dan anaknya.

"Saya harap semoga cepat selesai, dan pelaku bernama Suganda dihukum setimpal," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya