TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 ASN di Sumsel Terbukti Melanggar Aturan Netralitas di Pemilu 2024

ASN diminta netral dalam Pilkada 2024

Pengarahan KASN kepada ASN di Sumsel untuk netral dalam politik (Dok: IDN Times)

Intinya Sih...

  • ASN di Sumsel melanggar aturan netralitas saat Pemilu 2024
  • Pelanggaran berupa kampanye, pesan di media sosial, dan memobilisasi dukungan
  • Sebanyak 489 laporan pelanggaran dilaporkan, dengan 278 ASN terbukti melanggar aturan

Palembang, IDN Times - Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Agus Pramusinto, mengungkapkan ada lima ASN di Sumsel yang melanggar aturan netralitas saat Pemilu 2024 lalu.

Kelima pelaku pelanggaran netraliras tersebut beragam mulai dari kampanye, pesan di media sosial, memobilisasi dukungan, hingga berkampanye secara terang-terangan.

"Ada lima orang di Sumsel yang melakukan pelanggaran. Kelimanya tersebar di kabupaten dann kota di Sumsel," ungkap Agus, Kamis (25/4/2024).

Baca Juga: Caleg PKB Muba Bantah Bawa Massa yang Menganiaya Komisioner Bawaslu 

1. ASN di Sumsel hanya diberikan sanksi peringatan

Ilustrasi ASN di Palembang (Dok. Kominfo Palembang)

Agus menerangkan, pelanggaran dengan memberikan dukungan paling banyak dilakukan ASN secara terang-terangan di media sosial. Dirinya berharap pada Pilkada 2024 mendatang, tak ada lagi ASN yang terlibat kampanye atau politik praktis.

"Ada juga yang terbukti melanggar kemudian diberi peringatan, bahkan PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat). Tapi di Sumsel tidak ada yang PTDH," ungkapnya.

Baca Juga: Jumlah Partisipasi Pemilih di Sumsel Saat Pemilu 2024 Naik 4,53 Persen

2. Jumlah pelanggaran ASN di Indonesia turun

Ilustrasi ASN Palembang (Dok. Kominfo Palembang)

Agus mencatat pada pemilu kemarin pihaknya menerima 489 laporan pelanggaran yang dilakukan oleh ASN. Setengah dari laporan atau sekitar 278 ASN terbukti melanggar aturan dan sekitar 194 ASN sudah dijatuhi sanksi.

"Angka itu lebih rendah dari Pemilu 2019 lalu. Pilkada nanti karena belum berlangsung, kita harapkan tidak ada lagi," ungkap dia.

Berita Terkini Lainnya