2 Daerah di Sumsel Mulai Mengalami Kekeringan
9.000 orang dari tim gabungan disiapkan antisipasi karhutla
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Selatan (BPBD Sumsel), Iriansyah, meminta kepada daerah rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk berhati-hati dan mengambil langkah antisipasi.
Sebab sudah ada beberapa daerah yang mengalami kekeringan, walaupun kondisi Sumsel masih berada di puncak musim hujan.
"Muara Enim dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sudah terjadi pengurangan debit air. Meski belum masuk kemarau, hal ini perlu diantisipasi lebih dini," ungkap Iriansyah, Jumat (5/3/2021).
Baca Juga: BMKG Sumsel Peringatkan Potensi Karhutla Seperti 2019
1. Antisipasi yang dilakukan BPBD hadapi bencana karhutla
Menurut Iriansyah, berbagai persiapan sudah dilakukan mengingat Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi kemarau tahun ini akan kembali normal. Berbeda dari tahun sebelumnya, musim kemarau terbilang basah karena faktor La Nina sehingga cenderung lebih aman dari kekeringan dan rawan karhutla.
Beberapa antisipasi awal yang dilakukan yakni mempersiapkan sumur bor, sekat kanal, dan embung yang dapat menampung air. Selain itu, sosialisasi ke masyarakat terus dilakukan agar bisa membantu menjaga wilayahnya saat musim kemarau tiba.
"Kita juga akan mengusulkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) serta armada helikopter patroli dan bom air ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," jelas dia.
Baca Juga: Cegah Karhutla Lebih Dini, Sumsel Siaga Darurat Mulai Maret 2021
Baca Juga: Karhutla di Musi Banyuasin Hanguskan 9 Hektar Lahan Gambut