TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Pemicu Harga Sembako Naik di Palembang, Pemkot Sebut Masih Normal

Berikut daftar harga sembako di Palembang yang naik

Ilustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) masih memantau kenaikan harga sembako di sejumlah pasar tradisional jelang Idul Adha 1443 Hijriah. Berdasarkan hasil yang didapat, ada tiga faktor yang memicu kenaikan harga pangan.

"Kenaikan harga ini sudah beberapa minggu terakhir terjadi. Pemicunya karena musim kemarau dan harga pakan naik. Selain itu karena permintaan pembeli yang meningkat sehingga harga juga ikut naik," ujar Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Palembang, Raimon Lauri, Kamis (7/7/2022).

Baca Juga: Viral Video Warga Lahat Sumsel Antre Kiloan Meter Demi Minyak Goreng

1. Kenaikan harga sembako disebut normal

Ilustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Menurutnya, kenaikan harga pangan yang terjadi saat ini masih terbilang normal. Sebab peningkatan harga di pasar tradisional tidak terlalu tinggi, kecuali harga cabai yang melambung akibat cuaca tak menentu.

"Sejauh ini menurut pantauan kita rata-rata masih normal kenaikannya, karena barang dari distributor masih banyak dan tidak ada kekurangan. Harga naik juga tidak terlalu banyak, jadi masih wajar," kata dia.

2. Harga ayam di Palembang bisa lebih dari Rp40 ribu per kilogram

IDN Times/Sunariyah

Berdasarkan pantauan IDN Times di Pasar Kamboja Palembang, kenaikan harga paling menonjol justru terjadi pada harga ayam potong dengan harga Rp40 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya ayam dijual Rp29 ribu.

"Ayam ini harganya sudah naik sejak seminggu, dan kemungkinan bisa di atas 40 ribu kalau sudah dekat lebaran. Biasanya dua hari jelang lebaran," kata pedagang ayam di Pasar Kamboja Palembang, Sujono.

3. Pedagang ayam mengaku terpaksa menaikkan harga agar ingin mendapatkan untung

Ilustrasi penjual ayam potong memilah daging (IDN Times/Dhana Kencana)

Sujono menyebut, kenaikan harga ayam potong dipengaruhi harga pakan ternak yang ikut naik. Serta didorong lonjakan harga komoditas lain seperti cabai, bawang putih, bawang merah, dan sayuran lain.

"Telur ayam dan daging potong juga naiknya tinggi. Ditambah beras karung dan minyak kemasan juga ikut naik. Pokoknya semua naik, jadi harus naik juga supaya untung," timpalnya.

Baca Juga: Palembang Terapkan Celup Tinta Saat Pasar Murah Minyak Goreng

Berita Terkini Lainnya