Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kawasan BKB Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Intinya sih...

  • Pemkot Palembang siapkan antisipasi bencana akibat cuaca ekstrem dan potensi banjir hingga 18 Maret 2025.
  • Wali Kota Palembang memanggil instansi terkait untuk merencanakan antisipasi, termasuk koordinasi antar OPD.
  • Antisipasi dilakukan dengan mengawasi lokasi rawan banjir, membangun infrastruktur, dan mengoptimalkan pompanisasi untuk penanganan banjir.

Palembang, IDN Times - Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palembang, hingga 18 Maret 2025, Bumi Sriwijaya diprediksi menghadapi cuaca ekstrem dan kondisi waspada bencana dari curah hujan tinggi yang menyebabkan potensi banjir.

"Menindaklanjuti informasi BMKG, maka sejumlah antisipasi harus dilakukan," kata Wali Kota (Wako) Palembang Ratu Dewa, Kamis (13/3/2025).

1. Wako Palembang panggil OPD terkait antisipasi cuaca ekstrem

Jembatan Ampera (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Prediksi BMKG Palembang hingga 18 Maret 2025, merupakan puncak pasang air laut dan Sungai Musi. Menghadapi waspada itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang sudah memanggil instansi terkait untuk merencanakan antisipasi yang perlu dilakukan.

"Sudah panggil camat, lurah, Dinas PUPR, Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana menghadapi cuaca ekstrem ini," jelasnya.

2. Minta OPD mengawasi titik rawan banjir Palembang

Wali Kota Palembang Ratu Dewa (Dok. Kominfo Sumsel)

Dewa menyampaikan, tak hanya antisipasi bencana dengan menggelar koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dia juga meminta pemangku kebijakan untuk mengawasi lokasi rawan banjir.

Kawasan rawan genangan sering terjadi di Kertapati, Seberang Ulu I, Seberang Ulu II, Kalidoni, Gandus, dan sebagian Sematang Borang.

"Termasuk banjir di Simpang Polda menyebabkan genangan tinggi di pemukiman sekitar, ternyata ada codetan yang harus segera dibangun, saya minta segera dibangun dan proses pengadaan sedang berlangsung," kata dia.

3. Waspada bencana banjir dengan maksimalkan fungsi pompanisasi Sekip Bendung

Kantor Wako Palembang yang dikenal dengan nama Kantor Ledeng (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Dewa melanjutkan, antisipasi dilakukan dengan monitoring serta mengoptimalkan manfaat pompanisasi Sekip Bendung dan pompanisasi portable sekala besar milik Balai Sungai untuk penanganan banjir.

"Program kedepan harus diperbesar pompanisasi agar air banjir dari Simpang Polda dapat disedot dan mengalir dengan lancar melalui pompanisasi Sungai Bendung," jelasnya.

Editorial Team