Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Puluhan pasien DBD dirawat di rumah sakit (IDN Times/ Riyanto)
Puluhan pasien DBD dirawat di rumah sakit (IDN Times/ Riyanto)

Intinya sih...

  • Cuaca ekstrem di Palembang dapat memicu penularan kasus DBD hingga akhir Maret dan momen Idul Fitri 2025.
  • Sebanyak 40 kasus DBD tercatat selama Ramadan, namun belum ada laporan kematian akibat penyakit tersebut.
  • Dinkes Palembang menggalakkan program 3M, seperti menguras tempat penampungan air dan menyediakan layanan foging gratis untuk menangani kasus DBD di 18 wilayah kecamatan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - BMKG memperkirakan Palembang mengalami cuaca ekstrem hingga akhir Maret sampai momen Idul Fitri 2025. Kondisi itu dapat memicu penularan kasus demam berdarah dengue (DBD). 

Itu lantaran, jika intensitas hujan di Palembang sedang hingga lebat, maka akan memengaruhi suhu kota menjadi lembab. Alhasil, memicu jentik DBD yang bersarang di daerah basah berkembang lebih cepat.

1. Penularan DBD akibat cuaca ekstrem dan suhu lembab

Kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, Yudhi Setiawan, akibat suhu lembab yang terjadi, kasus DBD sepanjang ramadan berkembang luas.

"Tercatat hingga pekan ketiga ini, sudah ada 40 kasus DBD," kata dia, Kamis (20/3/2025).

2. Palembang nihil angka kematian DBD

Layanan kesehatan RSMH Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Meski penularan kasus terbilang cepat, Yudhi menyampaikan dari angka kasus DBD tersebut tidak menyebabkan pasien meninggal. Namun memang katanya, masyarakat perlu waspada menghadapi cuaca ekstrem dan perkembangan jentik nyamuk.

"Nihil angka kematian akibat DBD dari awal Maret hingga hari ini," jelas dia.

3. Dinkes Palembang siapkan layanan fogging gratis

Ilustrasi pasien DBD dirawat (IDN Times/ Riyanto)

Mencegah kasus DBD makin banyak Yudhi mengatakan, Dinkes Palembang tak bosan mengajak warga untuk terus menggalakkan program 3M yaitu menguras tempat penampungan air dan menutup tempat-tempat penampungan air

"Termasuk mengajak warga mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia," katanya.

Dinkes Palembang juga sudah menyediakan tim layanan foging gratis untuk menangani kasus DBD gratis di 18 wilayah kecamatan melalui puskesmas, kecamatan dan kelurahan.

Editorial Team