Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250717_185134.jpg
Koperasi Merah Putih Sukodadi Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Intinya sih...

  • Warga Palembang meminta tambahan subsidi di Koperasi Merah Putih karena ketersediaan barang terbatas

  • Koperasi Merah Putih Palembang menjual produk bahan pokok, layanan kesehatan, agen perbankan, dan berbagai barang pangan dengan harga terjangkau

  • Koperasi ini dibentuk melalui musyawarah desa dan sudah mengantongi legalitas berupa akta notaris, serta memiliki harapan menjadi penggerak ekonomi desa yang kuat

Palembang, IDN Times - Koperasi merah putih program nasional Presiden Prabowo Subianto siap diluncurkan besok, Senin (21/7/2025). Salah satu koperasi yang diresmikan nanti berada di Kawasan Sukodadi, Kelurahan Sukarami, Palembang.

Sejumlah produk yang masuk di koperasi itu meliputi bahan pokok, layanan kesehatan, agen perbankam hingga berbagai barang pangan. Namun, dalam ketersediaan terbatas, warga meminta agar jumlah subsidi bisa ditambah untuk memenuhi kebutuhan semua masyarakat sekitar.

1. Pemerintah diminta optimalisasi kesediaan barang subsidi

Koperasi Merah Putih Sukodadi Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Ketua RT Sukodadi sekaligus pengelola Koperasi Merah Putih Palembang, Nanang Taat Suyudana, agar langkah menyetarakan ekonomi dan upaya motor penggerak pendapatan wilayah bisa maksimal dari ekosistem koperasi, pemerintah sebaiknya optimalisasi kesediaan barang subsidi.

"Namun, pasokan masih terbatas. Jadi di sini kita ada 21 ribu warga dari 6 ribu kepala keluarga. Tapi contoh beras yang masuk hanya dua ton beras. Ini jelas tidak cukup," kata dia, Minggu (20/7/2025).

2. Koperasi merah putih diharapkan mampu memperbaiki ekonomi daerah

Koperasi Merah Putih Sukodadi Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Beberapa barang yang siap dijual melalui Koperasi Merah Putih Sukodadi Palembang lanjutnya, meliputi distribusi beras SPHP dari Bulog, minyak goreng Minyakita dan LPG dari Pertamina.

"Beras bisa dijual di bawah 55 ribu per 5 kilogram, minyak goreng tidak sampai 12.500 per liter," jelas dia.

Harapannya, setelah koperasi berjalan, sistem ekonomi ini tak hanya jadi tempat simpan pinjam. Melainkan jadi program awal memperbaiki ekonomi wilayah. Apalagi daerah Sukodadi terpilih jadi model terbaik dan percontohan bagi koperasi lainnya.

3. KTP dan KK merupakan syarat utama jadi anggota koperasi

Koperasi Merah Putih Sukodadi Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Diketahui, Koperasi Merah Putih dibentuk melalui musyawarah desa dan sudah mengantongi legalitas berupa akta notaris. Selain untuk simpan pinjam, koperasi juga mulai menjalankan fungsi distribusi sembako murah yang sangat dibutuhkan warga.

Bagi warga sekitar yang ingin menjadi anggota koperasi cukup membayar Rp50 ribu sebagai biaya pendaftaran, lalu iuran bulanan Rp10 ribu. Siapa saja bisa bergabung dalam koperasi ini, terutama pelaku UMKM, dan cukup dengan menunjukkan KTP dan KK.

Nanang optimistis jika koperasi dikelola baik, dalam tiga tahun ke depan bisa menjadi penggerak ekonomi desa yang kuat. "Koperasi ini bisa membuka unit usaha seperti budidaya jamur, ternak lele, ayam petelur, dan pertanian seperti jagung dan sayuran," kata dia.

4. Tercatat sudah lebih dari 3 ribu koperasi terbentuk di Sumsel

Koperasi merah putih di Kelurahan Sukodadi Palembang (Dok. Kominfo)

Total sudah ada 3.258 unit koperasi Merah Putih terbentuk di Sumatra Selatan (Sumsel), tersebar di seluruh desa dan kelurahan. Peluncuran nasional akan digelar serentak pada 21 Juli 2025, bersamaan dengan 80 ribu koperasi lainnya di seluruh Indonesia.

“Khusus Sumsel, ada empat lokasi mock-up yaitu dua di Musi Rawas, satu di Palembang, dan satu di OKI,” ungkap Sekretaris Daerah Sumsel Edward Candra.

Program Koperasi Merah Putih digagas untuk memperkuat ketahanan ekonomi desa dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Pemerintah berharap koperasi dapat menjadi solusi ekonomi yang merata dan berkelanjutan.

Editorial Team