Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palembang, Edy Surlis (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Tetapi yang perlu dipahami peserta BPJS Kesehatan, terutama pasien gagal ginjal, layanan cuci darah harus benar-benar struktural dalam arti antrean mendapatkan jadwal. Karena alat hemodialisis di Palembang hanya 264 yang tersebar di 22 rumah sakit. Jumlah itu tak sebanding dengan pasien yang harus menerima perawatan cuci darah rutin.
"Jadwal cuci darah ini juga melihat kecukupan alat. Jadi untuk mendapatkannya (layanan HD) harus diaturkan dalan sistem penjadwalan. Seperti rumah sakit mana yang tersedia (kosong) jika rumah sakit itu aktif (ada slot pelayanan) pasien bisa memilih untuk mendapatkan layanan HD dimana, kembali ke kapasitas," jelasnya.
Sementara bagi peserta BPJS Kesehatan yang ingin menyampaikan keluhan dan membutuhkan bantuan ataupun informasi terkait layanan yang dijamin atau soal klaim pembiayaan, bisa langsung menghubungi care center di nomor 165.
Selain itu, BPJS juga komitmen dalam Program BPJS Satu, atau BPJS Siap Bantu. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
"Jadi ada orang-orang atau pegawai BPJS yang ditempatkan ke rumah sakit untuk keliling dan memantau. Termasuk melihat kebutuhan layanan HD," kata dia.