Walhi Soroti Protes Warga Soal Gajah: Habitat Diganggu Perkebunan HTI

Ogan Komering Ilir, IDN Times - Riak protes warga terhadap kehadiran gajah di wilayah Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), masih bermunculan setelah kawanan gajah masuk merusak lahan pertanian dan rumah. Warga mengeluh kehadiran gajah yang mengakibatkan mereka terus waspada.
Melihat upaya warga tersebut, Wahana Lingkungan Hidup Sumatra Selatan (Walhi Sumsel) angkat bicara. Menurutnya, gajah tidak akan serta merta masuk perkampungan tanpa sebab yang jelas.
"Apa yang dilakukan kawanan gajah diakibatkan kondisi habitatnya terganggu. Karena itu, kawanan gajah tersebut melompat ke daerah lain dan mencari makan di tempat lain (pemukiman). Ini seharusnya menjadi catatan besar," ungkap Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, Yuliusman, Rabu (19/4/2023).
1. Ruang jelajah gajah semakin terbatas
Dirinya menjelaskan, masifnya pemberian izin kepada perusahaan perkebunan lewat Hutan Tanaman Industri (HTI), membuat sebagian besar habitat alami gajah Sumatra terganggu. Kawanan gajah yang tadinya memanfaatkan bentang alam untuk hidup menjadi terganggu.
"Keberadaan HTI mempersempit ruang jelajah gajah. Ini yang harus disikapi semua pihak," jelas dia.
2. Gajah keluar habitat sebagai alarm
Menurut Walhi Sumsel, harus ada langkah nyata dari pemerintah jika ingin permasalahan tersebut cepat teratasi. Menurutnya hal seperti ini menjadi alarm bagi pemerintah untuk mengambil tindakan nyata melindungi gajah dan habitatnya.
"Kalau hutan terus berubah menjadi HTI, hakekatnya menanam dan menebang, harus ada tindakan nyata dari lingkungan hidup. Bagaimana lingkungan gajah tidak terganggu dan menghentikan alih fungsi lahan hutan menjadi HTI," jelas dia.
3. Gajah bukan hama bagi manusia
Kepala BKSDA Sumsel, Ujang Wisnu Barata mengungkapkan, wilayah Air Sugihan merupakan koridor gajah Sumatra di OKI. Sekitar 70 individu gajah hidup di kawasan Air Sugihan.
"Tugas kita bersama untuk menjaga agar masyarakat dan satwa bisa hidup harmonis. Selama ini masih terdapat mindset gajah adalah satwa liar sebagai musuh dan hama," jelas dia.