Wako Palembang Berharap PPKM Level 4 Tak Dilanjutkan
Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang belum bisa memastikan apakah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 bakal diperpanjang atau tidak. Sebab keputusan tersebut ditetapkan oleh pemerintah pusat.
"Status PPKM di Palembang kita belum tahum, karena kita tunggu pengumuman dari pusat," ujar Wali Kota (Wako) Palembang, Harnojoyo, Senin (9/8/2021).
1. Ada harapa PPKM di Palembang tidak berlanjut
Menurut Harnojoyo, Pemkot Palembang optimis kebijakan PPKM Level 4 tidak diperpanjang. Atau, pemerintah pusat menurunkan level PPKM di Palembang.
"Semoga (PPKM tidak berlanjut) ya, tapi kan pemerintah pusat yang menentukan. Semalam juga ada konferensi pers soal peningkatan COVID-19 di daerah luar Jawa-Bali termasuk Palembang," kata dia.
2. Angka BOR di Palembang turun menjadi 71 persen
Harnojoyo menyebut ada kemungkinan PPKM tidak diperpanjang di Palembang. Sebab selama kebijakan PPKM diterapkan, kasus COVID-19 mengalami penurunan seiring persentase Bed Occupancy Rate (BOR) yang rendah.
"Kasus aktif dan BOR selama PPKM sudah menurun. Termasuk tingkat kematian pun menurun. Sekarang BOR sudah 71 persen dari semula 83 persen," jelasnya.
3. Pemkot Palembang kejar vaksinasi COVID-19 hingga 50 persen
Dirinya menyampaikan, efektivitas PPKM Level 4 di Palembang turut dipengaruhi kesadaran masyarakat yang tertib melakukan vaksinasi COVID-19, serta disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Paling tidak kita kejar target vaksinasi hingga 50 persen. Sekarang kita baru 28 persen dan melihat kepatuhan masyarakat terkait prokes, sehingga membantu penularan yang berkurang," timpal dia.
4. Mobilitas masyarakat Palembang turun 30 persen selama PPKM Level 4
Menurut Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), dokter Iche Andriyani Liberty, aktivitas dan mobilitas masyarakat ikut menurun selama dua periode penerapan PPKM Level 4 di Palembang,.
"Terutama dari sektor hiburan dan wisata karena ada pembatasan operasional. Angka mobilitas pun turut menurun dari sebelumnya. Kalau dari data kita, penurunan mobilitas capai 30 persen," tandasnya.
