Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Keluarga korban Muhammad Lutfi, Wahyu Hidayat (IDN Times/Rangga Erfizal)
Keluarga korban Muhammad Lutfi, Wahyu Hidayat (IDN Times/Rangga Erfizal)

Intinya sih...

  • Wahyu Hidayat, ayah korban penganiayaan dokter koas di Palembang, adalah Head of Customer Davelopment PT Unilever Indonesia.
  • Wahyu memiliki pengalaman kerja yang luar biasa di PT Unilever Indonesia sejak tahun 2004 hingga saat ini.
  • Wahyu menolak damai dan berharap pelaku diproses hukum, sementara Komisi Kepolisian Nasional menyebut bakal ada penetapan tersangka baru.

Palembang, IDN Times - Wahyu Hidayat menjadi sosok orang tua dari korban dokter koas di Palembang bernama Muhammad Lutfi. Sosok Wahyu muncul pertama kali saat anaknya dirawat di RS Bhayangkara Palembang akibat penganiayaan yang dilakukan seorang pegawai honorer Balai Besar Pengerjaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel bernama Fadillah alias Datuk (37).

IDN Times mencoba menelusuri siapa sosok Wahyu Hidayat dari Rocket Reach yang menjadi platform untuk memperoleh informasi kontak profesional. Dari hasil penelusuran itu, Wahyu bukan sosok yang sembarangan.

DIrinya ternyata merupakan orang yang memiliki posisi mentereng di perusahaan PT Unilever indonesia. Berikut hasil rangkuman yang dilakukan mengenai sosok Wahyu Hidayat.

1. Posisi mentereng Wahyu Hidayat memastikan hubungan perusahaan dan pelanggan

Kantor Unilever Indonesia (unilever.co.id)

Berdasarkan hasil pencarian dari laman digital, Wahyu Hidayat ternyata merupakan Head of Customer Development Jawa di PT Unilever Indonesia. Jabatan itu diemban Wahyu sejak 2021 hingga saat ini.

Wahyu dipercaya mengelola hubungan antara perusahaan dan pelanggan yang tugas di dalamnya termasuk distributor dan pelanggan. Peran ini fokus pada pengembangan dan implementasi strategi yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan hubungan bisnis jangka panjang.

Secara garis besar, jabatan Wahyu Hidayat juga mengelola pengembangan strategi penjualan, membangun hubungan dengan pelanggan, menganalisa pasar, memberikan inobasi dalam pemasaran dan penjualan serta melakukan manajemen anggaran dan sumber daya.

2. Jabatan pernah dipegang Wahyu Hidayat di Unilever Indonesia

Logo Unilever dan Produknya

Dari data yang dihimpun IDN Times, Wahyu Hidayat tercatat pernah memegang jabatan penting di PT Unilever Indonesia TbK. Pada tahun 2004-2006 dirinya menduduki posisi sebagai Area Sales Manager.

Pada 2006-2008 dipercaya untuk memegang jabatan Trade Category Manager Oral Care PT Unilever Indonesia. Jabatan ini bertanggung jawab dalam mengembangkan salah satu produk perawatan gigi yang dikelola Unilever.

Selanjutnya 2009-2011 dipercaya menjadi Key Account Manager - Modern Trade. Posisi ini memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan keberhasilan pemasaran dan distribusi produk Unilever melalui saluran modern trade.

Lalu dirinya dipercaya untuk memegang posisi sebagai Customer Marketing DIrector pada 2011 - 2015 Customer Marketing Director - Personal Care. Jabatan senior bertanggung jawab merancang, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pemasaran untuk memastikan produk Unilever dapat bersaing di pasaran.

Dari 2015-2018, Wahyu Hidayat kembali dipercaya memegang jabatan lain yakni, Regional Sales Director PT Unilever Indonesia. Posisi ini merupakan jabatan eksekutif yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan penjualan disuatu wilayah atau regional tertentu.

Sebelum menjadi Head of Customer Davelopment, Wahyu kembali dipromosikan menjadi Head of Supermarket and Health and Beauty Channel dari 2019-2021. Posisi ini sangat vital memastikan produk Unilever Indonesia tetap kompetitif dan berkembang di saluran distribusi supermarket dan kategori produk kesehatan serta kecantikan.

3. Sempat mengenyam pendidikan di FE Unsri

Unsri (unsri.ac.id)

Wahyu merupakan lulusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya (Unsri). Dirinya membagikan data pendidikannya pernah menempuh pendidikan sejak tahun 1988-1993.

Berkecimpung puluhan tahun di PT Unilever Indonesia, Wahyu Hidayat juga membagikan berbagai keahlian dirinya yang berhubungan dengan dunia marketing, manajemen perusahaan hingga kepemimpinan. Berikut keahlian yang dicantumkan oleh Wahyu Hidayat.

  • Trade Marketing
  • FMCG
  • Customer Insight
  • Shopper Marketing
  • Categorization
  • Key Account Management
  • Distributed Team Management
  • Cross-functional Team
  • Leadership
  • Business Strategy
  • Sales Operations

4. Kasus pemukulan anaknya

Lokasi tempat penganiayaan dokter koas di Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Diberitakan, keluarga korban penganiayaan dokter koas di Palembang Muhammad Lutfi akhirnya angkat bicara. Ayah korban Wahyu Hidayat mengaku tak akan menempuh jalur damai atas kasus yang menimpa anaknya itu.

"Kami sudah melaporkan kejadian ini pada kepolisian dan berharap pelaku dapat diproses secara hukum yang berlaku di Indonesia," ungkap Wahyu, Jumat (13/12/2024).

5. Keluarga enggan berdamai dengan pemukul anaknya

Potongan video penganiayaan dokter koas di Palembang (Dok: potongan layar Sumsel terciduk)

Wahyu mengaku kaget saat mendapat kabar anaknya dianiaya di Palembang. Menurutnya, pendidikan dokter yang ditempuh anaknya tidak lah mudah. Terlebih sebagai calon dokter muda harus ditempa untuk siap dengan kondisi apapun dalam bertugas.

"Kami merasa kecewa dengan peristiwa ini dan keadilan harus ditegakkan," jelas dia.

Sejak kasus ini mencuat ke publik, Wahyu mengaku tak ada upaya dari pihak terlapor untuk datang meminta maaf. Meski begitu, dirinya pun menolak andai kata keluarga LY mau datang meminta maaf.

"Belum ada yang menemui dan kami juga belum bersedia. Biarkan saja proses hukum berjalan sebagaimana mestinya. Kami serahkan seluruhnya ke polisi," jelas dia.

6. Kompolnas sebut akan ada tersangka baru

Tersangka Fadillah alias Datuk saat digiring polisi (IDN Times/Rangga Erfizal)

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyebut bakal ada penetapan tersangka baru dari kasus penganiayaan dokter koas. Hal ini diungkapkan Komisioner Kompolnas M Choirul Anam saat mendatangi Polda Sumatra Selatan (Sumsel).

"Dengan berbagai bukti yang ada masih satu (tersangka) kita tunggu proses penyidikan (untuk tersangka baru)," ujar Choirul Anam.

Kemungkinan penetapan tersangka baru dari kasus penganiayaan dokter koas, kata dia, berdasarkan rangkaian cerita yang didapatkan dari korban M Luthfi dan rekan lain sesama koas di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri), yang turut hadir di lokasi kejadian.

"Kami mengecek bagaimana penanganan kasus yang ditangani Polda Sumsel terkait penganiayaan dokter koas. Kami cek kronologi, peristiwa yang dilaporkan, sampai proses penetapan satu tersangka," jelasnya. 

Kasus penganiayaan terhadap M Lutfi mencuat setelah video pemukulan dokter koas mencuat. Sosok Sri Meilina alias Lina ibu dari mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) berinisial LY, diketahui mengintimidasi korban Lutfi sesaat sebelum penganiayaan terjadi.

Korban yang berstatus Chief Koas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Fatimah Az Zahra Palembang, diminta bertemu oleh Lina untuk membahas jadwal koas anaknya.

"Korban ini (Lutfi) diminta bertemu di kafe di jalan Demang Lebar Daun. SM ini ingin membicarakan masalah jadwal piket atau jadwal koas. Dirinya ingin mempertanyakan jadwal piket anaknya kenapa diletakan di malam tahun baru," ungkap Direktur Kriniminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumsel. 

Hingga saat ini baru satu tersangka yang ditetapkan oleh polisi. Anwar mengaku tidak menutup kemungkinan Lina akan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus serupa.

"Gak ada intervensi. Kita lurus jalan terus memproses kasus ini," ungkap Anwar.

Editorial Team