Ilustrasi pedagang daging sapi pasar tradisional (ANTARA FOTO/Arnas Padda)
Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Yan Sulistyo, kenaikan harga pangan jelang momen tertentu sudah menjadi fenomena dan tidak perlu dianggap heran. Sebab harga yang naik diikuti dengan peningkatan permintaan.
Dalam bahasa ekonomi, kenaikan harga atau inflasi dipengaruhi kondisi agregat demand. Yakni harga meningkat karena permintaan yang tinggi. Inflasi terjadi karena permintaan barang lebih tinggi dari produksi barang oleh produsen.
"Jadi harga naik pada sebuah barang atau produk seperti yang terjadi sekarang, sudah menjadi wajar dan sering terjadi," kata Yan kepada IDN Times, Senin (28/2/2022).
Fenomena ini dapat diatasi lewat kebijakan fiskal dan moneter dengan peran serta pemerintah. Inflasi juga bisa ditekan melalui meningkatkan hasil produksi dan menstabilkan pendapatan masyarakat.
"Serta menetapkan harga maksimum dan melakukan pengawasan atau distribusi barang," timpalnya.