Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250921-WA0100.jpg
Dok. Tangkapan Layar

Intinya sih...

  • Viral video polisi Palembang menguburkan jenazah bayi di TPU Kamboja menuai banyak komentar warganet.

  • Bayi N berusia 20 hari sejak lahir, meninggal dunia setelah perawatan intensif di RSUD BARI Palembang.

  • Kepolisian membantu proses pemakaman bayi N karena menghadapi penolakan dari keluarga pasangan suami istri yang kebingungan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Viral video di media sosial (medsos) menampilkan aksi polisi Palembang menguburkan jenazah bayi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kamboja. Video yang diunggah akun Instagram @palembangkaget itu pun menuai banyak komentar warganet.

Melalui unggahan itu, muncul narasi bahwa jenazah bayi sempat ditinggalkan ambulans Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang BARI di sekitar Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo.

1. Video viral banyak dikomentari warganet

ilustrasi TPU (IDN Times/Besse Fadhilah)

Bahkan salah satu akun ikut berkomentar di unggahan video itu. Pemilik akun @aemgokilaolcom, menuliskan dalam bahasa Palembang, menyebutkan bahwa bayi tersebut merupakan anak dari pasangan suami istri yang kerap mengalami masalah.

"Anak jalanan mereka, berapa kali melahirkan anaknya mati semua karena tidak diurus dan tidak dikasih makan,” tulis warganet.

Akun itu juga menyinggung, pasangan ini sebelumnya pernah ditawari tinggal di rumah kosong milik dokter secara gratis, namun kabur karena kembali menimbulkan masalah.

2. RS BARI sudah mengantarkan jenazah sampai titik permintaan pasien

Ilustrasi rumah sakit (freepik.com/freepik)

Sementara berdasarkan informasi yang diterima IDN Times dari RSUD BARI Palembang, peristiwa itu dialami pasangan suami istri Joko Prastiyawan (40) dan Novi Yanti (29), warga Lorong Kemenduran, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil.

Bayi mereka inisial N yang berusia 20 hari sejak lahir menjalani perawatan di RSUD BARI karena mengalami gangguan pernapasan. Kemudian pada Sabtu (20/9/2025) pukul 11.06 WIB, bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif. Jenazah kemudian diantar menggunakan ambulans rumah sakit tanpa biaya menuju rumah keluarga di kawasan 10 Ulu.

"Ambulans tiba sekitar pukul 12.30 WIB, namun hanya bisa menurunkan jenazah di depan lorong karena akses jalan tertutup portal," kata Adea Triutami, Katim Humas Pemasaran RSUD BARI dalam keterangan rilis yang diterima, Minggu (21/9/2025).

Sesuai permintaan orang tua jenazah bayi lanjut Adea, mereka menyatakan cukup diantar sampai titik itu, lalu membawa jenazah masuk ke lorong. Sopir ambulans pun kembali ke RSUD Palembang BARI setelah menyaksikan jenazah dibawa orang tua pasien.

Adea menambahkan, rumah sakit sudah melakukan seluruh prosedur perawatan medis hingga pengantaran jenazah telah dilakukan sesuai standar.

Namun lanjut dia, setelah jenazah tersebut diantar sesuai permintaan untuk diantarkan ke tempat keluarga pasien, beberapa jam kemudian RSUD BARI Palembang mendapat informasi bahwa ayah pasien datang ke rumah sakit lain bersama polisi untuk dibantu proses pemakaman.

3. Polisi bantu proses pemakanan jenazah bayi

ilustrasi mobil ambulans (unsplash.com/Ian Taylor)

Sedangkan menurut keterangan polisi, jenazah bayi yang sudah diantarkan itu, saat tiba di rumah keluarga, justru menghadapi penolakan dari kerabatnya. Kondisi tersebut membuat pasangan suami istri tersebut kebingungan hingga akhirnya diketahui oleh Aipda Alimin, anggota Polsek Kertapati.

Alimin yang mendapatkan informasi itu langsung menghubungi SPKT Polda Sumsel untuk meminta bantuan. Lalu, usai menerima kabar, Kepala Siaga SPKT, AKP Sutioso, bersama beberapa anggota langsung menjemput pasangan tersebut bersama jenazah bayinya dan membawa mereka ke Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang.

"Karena alasan kemanusiaan dan tugas kepolisian untuk mengayomi masyarakat, akhirnya kami membantu pemakaman bayi ini," kata Sutioso.

Diketahui, kepolisian yang membantu proses pemakaman didampingi beberapa anggota. Yakni tiga anggota ditugaskan ke TPU Kamboja untuk menyiapkan liang lahat dan beberapa lainnya mendampingi ibu bayi di rumah sakit untuk menjaga kondisi psikologisnya.

4. Orang tua jenazah bayi mengaku RS BARI sudah mengantar sampai tujuan

Dok. Tangkapan Layar

Joko Prastiyawa, orang tua bayi N mengaku, sangat terpukul atas kepergian anaknya. Ia menyampaikan terima kasih kepada aparat kepolisian yang membantu proses pemakaman.

“Alhamdulillah setelah dimakamkan hati saya lebih tenang, karena sebelumnya saya sangat sedih dan rasanya ingin ikut mati saja bersama anak saya," kata dia.

Sebelumnya kata Joko, pihak rumah sakit BARI juga sudah mengantarkan mereka ke tempat tujuan. Namun memang jelasnya, pasca mendapatkan penolakan dari keluarga, dia bersama istri sembari menggendong bayinya itu berkeliling hingga ke Kawasan Masjid Agung Palembang sampai akhirnya ditemukan polisi dan dibantu dalam proses penguburan di TPU Kamboja.

Editorial Team