Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kampus Universitas Sriwijaya (Unsri). (Dok. Unsri)
Kampus Universitas Sriwijaya (Unsri). (Dok. Unsri)

Intinya sih...

  • Unsri mengeluarkan Surat Edaran Rektor tentang ketentuan PKKMB untuk melarang tindakan kekerasan, perundungan, dan pelecehan seksual serta memberikan sanksi bagi pelanggar.

  • Aksi perpeloncoan dalam ospek Maba Unsri menuai kecaman dari masyarakat yang menyayangkan adanya kekerasan dan pelecehan di lingkungan pendidikan.

  • Video menunjukkan mahasiswa baru dipaksa berciuman oleh kakak tingkat di luar masa PKKMB, menimbulkan dugaan perpeloncoan dan pelecehan di kampus.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Sekretaris Universitas Sriwijaya (Unsri) Alfitri menanggapi viral aksi perpeloncoan mengarah pelecehan yang terjadi di Fakultas Teknologi Pertanian yang viral di media sosial. Sejumlah pihak mulai dari Ketua dan wakil Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (HIMETETA) Unsri, Ketua angkatan 2023, serta ketua dan anggota pelaksanaan kegiatan tersebut telah dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan.

"Saat ini Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) Unsri akan melakukan investigasi terhadap pelaku perundungan," ungkap Alfitri, Selasa (23/9/2025).

1. Unsri akan berikan sanksi

Unsri (unsri.ac.id)

Unsri sebagai lembaga pendidikan tinggi, telah mengeluarkan Surat Edaran Rektor tentang ketentuan pelaksanaan pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKKMB) Universitas Sriwijaya Tahun Akademik 2025/2026. Apa yang dilakukan mahasiswa dari Teknologi Pertanian dinilai bukan kebijakan kampus.

Mahasiswa baru diminta tidak melayani ajakan dari pihak manapun untuk melakukan pelanggaran aturan yang ada, seperti tindak kekerasan, perpeloncoan, perundungan, pelecehan seksual, dan intoleransi.

"Jika terjadi pelanggaran seperti tersebut, maka akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Sriwijaya," jelas dia.

2. Masyarakat sayangkan aksi perpeloncoan

Klarifikasi Unsri (Dok: Direktorat Kemahasiswaan Unsri)

Diberitakan sebelumnya, kegiatan penerimaan Maba Unsri diwarnai aksi perpeloncoan. Kejadian tersebut viral usai diduga masih mempraktikkan cara lama, yakni aksi kekerasan yang berujung pada perbuatan tak senonoh, Sabtu (20/9/2025) lalu.

Aksi perpeloncoan tersebut viral di instagram @kementerian_kurangajar dan mendapat kecaman dari netizen. Mereka menyayangkan, aksi perpeloncoan masih terjadi di dunia pendidikan dan menganggap tak seharusnya dunia pendidikan di nodai aksi tersebut.

"Pantas banyak kejadian asusila dimana-mana, diantaranya bentuk pengajaran yang seolah legal," ungkap akun @aldin.irma.

3. Diduga ospek terjadi di tingkat fakultas

Kampung Universitas Sriwijaya. (Dok. Unsri)

Video berdurasi 25 detik tersebut menampilkan mahasiswa baru yang menjalani ospek bersama kakak tingkat, dikumpulkan di satu hamparan. Mereka dipaksa untuk duduk berhadapan berpasangan, laki-laki dengan laki-laki serta perempuan dengan sesama perempuan.

Para mahasiswa dipaksa untuk saling berciuman satu sama lainnya. Aksi tersebut dibarengi tawa riuh para kakak tingkat yang menyaksikan hal tersebut.

"Giliran cium cewek dak malu, giliran kawan dewek malu (Giliran cium cewek gak malu, giliran mencium teman sendiri malu)," ungkap salah satu suara kakak tingkat yang terekam di dalam video.

Netizen menduga, kegiatan yang dilakukan oleh para senior di kampus tersebut dilakukan di luar masa Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Mereka dinilai membuat acara tambahan yang akhirnya menimbulkan perpeloncoan dan pelecehan tersebut.

"Ayo putus rantai feodalisme dalam kampus. Ya kali dari dulu begini mulu," ungkap salah satu warganet.

Editorial Team