Pengacara orantua pelaku pembunuhan di Kuburan Cina Palembang, Hermawan (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Kronologi Lengkap Pembunuhan dan Pemerkosaan AA (13) oleh Empat Pelaku (IS, MZ, NS dan AS) :
Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Kota Palembang menjelaskan kronologi kematian siswi SMP berinisial AA yang ditemukan tewas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Talang Kerikil, Sukarami, Palembang pada Minggu, 1 September 2024.
Kejadian itu berawal dari IS, siswa 16 tahun yang dikenalkan oleh saksi N ke korban AA. Lalu, IS menaruh rasa kepada AA yang akhirnya cintanya ditolak. Lantaran kesal cintanya ditolak oleh AA, IS berencana untuk menemui AA di sebuah pagelaran Kuda Kepang yang tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Sebelum menemui AA, IS mengumpulkan tiga temannya yaitu MZ, NS dan AS pada Sabtu siang, 31 Agustus 2024, pukul 13.00. Di sana, IS dan kawan-kawan diketahui menonton video asusila dan mengoleksi beberapa video asusila di handphone. IS juga sempat mengutarakan ingin memperkosa korban AA kepada tiga temannya.
Akhirnya, pada siang menjelang sore, IS dan tiga temannya ini menemui AA di pagelaran Kuda Kepang. AA datang diajak teman dekatnya N yang merupakan penghubung antara IS dan AA. Saat dilokasi, IS dan tiga temannya membawa AA ke TPU Talang Kerikil tepatnya di lokasi pembakaran mayat, disanalah aksi keji itu dilakukan oleh empat anak dibawah umur itu.
IS memegang satu tangan korban dan membekap mulut dan hidung korban hingga henti nafas. Tiga temannya turut membantu IS untuk memegang tangan dan kedua kaki korban. Setelah memastikan AA yang saat itu mengenakan satu stel pakaian jersey bola bercorak biru, tidak lagi bergerak, IS dan tiga temannya menggilir korban yang diawali oleh IS terlebih dahulu.
Selang berapa lama, saat setelah korban AA digauli, IS dan tiga lainnya takut nantinya perbuatan mereka diketahui. AKhirnya, korban AA digotong menggunakan tangan untuk pergi ke lokasi perkara kedua dengan jarak 30 menit. Sebelum meninggalkan lokasi, IS dan yang lainnya membuang celana dalam korban AA agar tidak diketahui perbuatannya.
Saat tiba di TKP kedua, tempat dimana korban ditemukan tewas, IS dan tiga lainnya kembali menggauli korban hingga meninggalkan korban dalam keadaan pakaian korban tersingkap. Setelah perbuatan itu dilakukan, IS dan tiga lainnya kembali ke pagelaran kuda kepang dan memberi tahu kepada temannya I, bahwa ia dan tiga lainnya sudah menggauli korban dan meninggalkannya di lokasi.
Setelahnya, saat korban ditemukan tewas di TKP, tiga teman IS sempat menyaksikan dan datang ke tahlilan korban, sampai ketiganya diamankan oleh pihak kepolisian.
Dari hasil visum luar dan dalam, ditemukan lecet sekujur tubuh, tulang lidah patah, dagu pecah dan kemaluan korban robek.