Palembang, IDN Times - Era 80 hingga 90-an, Sumatera Selatan (Sumsel) terkenal dengan provinsi yang tingkat kriminalitasnya tinggi. Kerasnya karakter Wong Sumsel saat itu, membuat masyarakat selalu menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan senjata tajam (sajam) dan menujah (menikam) tubuh lawan hingga tak berdaya, bahkan berakhir dengan kematian.
Menyikapi era Sumsel saat itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru menyatakan, bahwa pola pikir 'tujah' masifnya hanya terjadi di masa lalu. Sekarang kondisi sudah banyak yang berubah. Era keterbukaan informasi membuat semua bentuk kekerasan, termasuk tujah sudah dihindari masyarakat.
"Komunikasi dengan kekerasan sudah tidak laku lagi. Semakin keras, semakin ditakuti maka akan semakin kaya, itu jaman dulu. Tapi sekarang, kalau keras akan dijauhi orang. Citra Sumsel, tujah menujah sudah mulai menunjukkan penurunan," ujar Herman Der, Kamis (6/2).