Sosok tunggu tubang yang menanam padi di sekitar Desa Palak Tanah, Kecamatan Semende Darat Tengah. (Dok. Nopri Ismi/Ghompok Kolektif)
Dikutip dari situs resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pada tahun 2024 lalu ada 10 jenis padi yang terancam punah, atau sudah jarang ditanam oleh masyarakat Suku Semende, yakni padi Bengkok Buku, Ulu Danau, Lelak Daun, Karet, Padi Putih, Selebur Urik, Selebur Erum, Selebur Tinggi, dan Beram. Saat ini hanya dua varietas yang masih eksis dan ditanam oleh petani, yaitu Jambat Teras dan Selebur Rimbe.
Dua jenis padi ini juga direncanakan akan didaftarkan di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP). Upaya ini merupakan bentuk komitmen Pemkan Muara Enim dan Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN dalam melestarikan dan mengembangkan padi lokal di wilayah Semende.
Hasan Zein, tokoh adat di Desa Palak Tanah mengatakan, terancamnya sejumlah jenis padi lokal di Semende memang benar adanya, dan hal tersebut dapat dimitigasi dengan melibatkan sosok perempuan Tunggu Tubang, sebagai bagian dari sistem adat Suku Semende yang sudah bertahan selama ratusan tahun.
“Dalam tradisi bersawah kami, Tunggu Tubang wajib mengurusi sawah dan menjaga jenis-jenis padi lokal yang telah dijaga secara turun temurun. Itu amanah puyang kami,” katanya.