Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tempino–Ness sepanjang 18,49 kilometer selesai dibangun dan menjalani Uji Laik Fungsi dan Operasi. (Dok. Hutama Karya)
Tempino–Ness sepanjang 18,49 kilometer selesai dibangun dan menjalani Uji Laik Fungsi dan Operasi. (Dok. Hutama Karya)

Intinya sih...

  • Waktu tempuh Jambi–Betung dipangkas lebih empat jam, mengurangi kemacetan di jalur lintas Sumatra

  • ULFO merupakan tahap penting sebelum tol resmi dibuka, menandakan jalan tol siap melayani masyarakat

  • Hutama Karya memastikan jalan tol benar-benar memenuhi standar keselamatan dan memberikan dampak nyata bagi sektor transportasi dan perekonomian regional

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Musi Banyuasin, IDN Times - Tol menghubungkan Bayung Lencir Muba, Sumsel dengan Provinsi Jambi kembali bertambah panjang setelah Seksi 4 Tempino–Ness sepanjang 18,49 kilometer selesai dibangun dan menjalani Uji Laik Fungsi dan Operasi (ULFO) pada Rabu–Jumat pekan lalu.

Dengan demikian, warga Kecamatan Bayung Lencir kini semakin dekat menuju Kota Jambi. Kehadiran jalan tol baru tersebut membuat waktu tempuh hanya sekitar 45 menit, jauh lebih singkat dibandingkan perjalanan ke Palembang.

1. Waktu tempuh Jambi–Betung dipangkas lebih empat jam

Salah satu ruas tol Sumatra. (Dok. Hutama karya)

Diketahui, Seksi 3 Tol Tempino–Bayung Lencir sepanjang 34 kilometer telah lebih dulu beroperasi. Dengan tambahan ini, akses dari Sumsel menuju Jambi melalui Tol Trans Sumatra semakin lancar.

Waktu tempuh Jambi–Betung dipangkas dari lebih empat jam menjadi sekitar dua jam, mengurangi kemacetan di jalur lintas Sumatra yang selama ini menjadi arteri distribusi sumber daya alam, termasuk angkutan batu bara.

Secara khusus dari Bayung Lencir yang merupakan batas wilayah Provinsi Sumsel ke Sp Ness di Jambi dari sekitar 3 jam melalui Jalan Lintas Sumatra menjadi hanya 45 menit dengan beroperasinya Seksi 4 ini.

2. ULFO merupakan tahap penting sebelum tol resmi dibuka

Kondisi salah satu ruas Tol Trans Sumatra. (Dok. Hutama Karya)

EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan, ULFO merupakan tahap penting sebelum tol resmi dibuka untuk umum. Setelah ULFO selesai, Sertifikat Laik Fungsi dan Operasi akan diterbitkan, menandakan jalan tol siap melayani masyarakat.

"Adapun rangkaian ULFO mencakup pemeriksaan teknis di lapangan, mulai dari aspek struktur jalan utama, bahu jalan, sistem drainase, hingga rambu keselamatan, serta peninjauan kelengkapan dokumen administratif yang menjadi syarat utama sertifikasi pengoperasian," ujarnya.

Saat ini, perjalanan Palembang–Jambi via jalur Lintas Sumatera (277 km) memakan waktu 8–9 jam. Jika seluruh ruas Tol Betung–Tempino–Jambi beroperasi penuh, waktu tempuh akan terpangkas drastis menjadi hanya 2,5 jam–3 jam.

"Dengan beroperasinya Seksi 4 Tempino–Ness, warga Bayung Lencir semakin diuntungkan karena menuju Jambi kini jauh lebih cepat, praktis, dan nyaman," terangnya.

3. Hutama Karya memastikan jalan tol benar-benar memenuhi standar keselamatan

Jalan Tol Betung (Sp.Sekayu) – Tempino – Jambi Seksi 4. (Dok. Hutama Karya)

Adjib menambahkan, jalan Tol Betung (Sp Sekayu) – Tempino – Jambi Seksi 4 Tempino – Ness dibangun dengan dua lajur per arah, bahu jalan luar-dalam, sistem drainase modern, akses on-off ramp, dan rambu penunjang keselamatan. Serta dilengkapi fasilitas darurat meliputi pos pemantauan, penerangan jalan umum (PJU), serta sistem pemantauan CCTV untuk mendukung keamanan 24 jam.

“Manfaat utama tol ini bukan hanya meningkatkan efisiensi perjalanan dan menurunkan biaya logistik, tapi juga daya saing kawasan industri sekitar. Melalui pengujian ini, Hutama Karya memastikan jalan tol benar-benar memenuhi standar keselamatan dan memberikan dampak nyata bagi sektor transportasi dan perekonomian regional," jelasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team