Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Titik Api di Sumsel Capai 530 Sepanjang Juli, Tertinggi Tahun Ini

Pemadaman api dan asap akibat Karhutla (IDN Times/Rangga Erfizal)
Intinya sih...
  • Jumlah titik api di Sumatra Selatan mencapai 530 titik pada Juli 2024, tertinggi sepanjang periode Januari-Juli.
  • Kenaikan tajam terjadi di minggu kedua Juli, dengan puncak tertinggi mencapai 82 titik panas dalam satu hari.
  • Pada bulan Februari tercatat hanya ada 15 titik panas, sementara Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel mengimbau masyarakat untuk berhati-hati menghadapi dampak kekeringan.

Palembang, IDN Times – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Selatan mencatat jumlah titik api meningkat drastis hingga menembus 530 titik sepanjang Juli 2024. Jumlah ini menjadi yang terbanyak sepanjang periode Januari-Juli 2024.

"Dari 1-31 Juli, hotspot Sumsel sudah mencapai 530 titik. Tertinggi sepanjang tahun ini," ujar Kepala Bidang enanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Kamis (1/8/2024).

1. Minggu kedua mulai terjadi peningkatan titik panas

Helikopter pemadaman karhutla di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sudirman menjelaskan bahwa kenaikan titik panas tersebut meningkat tajam di minggu kedua Juli, dengan puncak tertinggi terjadi pada tanggal 24 Juli yang mencapai 82 titik panas dalam satu hari.

"Sesuai dengan prediksi BMKG sebelumnya, akhir Juli mulai terjadi kemarau. Bahkan puncaknya pada Juli sampai Agustus," jelasnya.

2. Rincian jumlah titik panas di Sumsel sepanjang 2024

(Tim BPBD Muba saat berupaya memadamkan api di Bayung Lencir) IDN Times/istimewa

Dirinya merinci jumlah titik panas per bulan sejak awal tahun. Pada Januari tercatat ada 70 titik, Februari 15 titik, dan Maret 77 titik. Angka tersebut bergerak fluktuatif di bulan-bulan selanjutnya, dengan April mencatat 84 titik, Mei 109 titik, Juni 85 titik, dan Juli 530 titik.

"Sepanjang Januari-Juli, titik panas di Sumsel hampir mendekati 1.000 titik dengan total keseluruhan 970 titik. Peningkatan itu terjadi dalam 3 bulan terakhir," tambahnya.

3. Waspada Juli-Agustus puncak kemarau

Ilustrasi karhutla (Dok: Manggala Agni)

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatra Selatan, Wandayantolis, mengatakan sebagian besar wilayah Sumsel akan memasuki Hari Tanpa Hujan (HTH). Kondisi kekeringan ini dapat memicu Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

"Sebagian wilayah di Sumsel telah memasuki musim kemarau, sebagian lainnya masih berada pada masa transisi dan telah mengindikasikan masuknya musim kemarau," ungkap Wandayantolis.

Wandayantolis mengimbau masyarakat serta stakeholder di Sumsel untuk berhati-hati menghadapi dampak kekeringan. Hal ini dikhawatirkan akan meningkatkan potensi titik panas (hotspot) sehingga dapat memicu titik api (fire spot).

"Khususnya di wilayah rawan karhutla, tidak melakukan pembakaran hutan/lahan saat musim kemarau, bijak dalam penggunaan air serta selalu menjaga sanitasi lingkungan," tambahnya.

Share
Topics
Editorial Team
Rangga Erfizal
Yogie Fadila
Rangga Erfizal
EditorRangga Erfizal
Follow Us