Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti. (alodokter.com)
Camat Gandus l, Jufriansyah mengatakan, dalam langkah menangani DBD pihaknya terus melakukan sosialisasi kemasyarakat mengenai pola hidup bersih terutama tentang pola 3M,l; menguras, menutup, dan mengubur, untuk menghindari ada genangan air yang menyebabkan berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti.
"Iya tentu sosialisai yang utama di setiap kegiatan kecamatan maupun saat menghadiri undangan dari warga, kita akan selalu memberitahu tentang 3M," jelas Jufriansyah.
Jufri mengaku, salah satu penyebab sebaran DBD tertinggi di Palembang ada di wilayahnya Gandus. Hal ini bukan tanpa sebab, dikarenakan Gandus menjadi salah satu wilayah yang paling banyak berkembang di Palembang.
Kondisi tersebut menyebabkan banyaknya pembangunan perumahan baru, sehingga wilayah yang tadinya rawa ataupun hutan dimanfaatkan masyarakat untuk tinggal.
"Selain karena musim hujan, Gandus menjadi daerah yang sedang berkembang sehingga banyak perumahan subsidi baru. Secara geografis, Gandus berbatasan lansung dengan aliran Sungai Musi," ungkap dia.
Sesuai surat edaran Pj Wali Kota Ratu Dewa, pihaknya memberikan bantuan Fogging gratis kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran DBD. Masyarakat cukup menyampaikan permintaan untuk dilakukan fogging dengan menghubungi akun instagram kecamatan.
"Kami juga bekerjasama dengan puskesmas melakukan penyebaran bibit abate (pembunuh jentik) untuk pencegahan nyamuk DBD. Bahkan masyarakat yang sedang kritis memerlukan bantuan turut akan kita bantu dengan merujuknya ke RS, meski belum ada BPJS. Nanti BPJSnya kita bantu aktifkan," tutup dia.