Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kebakaran lahan di Desa Deling, Pangkalan Lampam, OKI (Dok: Manggala Agni)
Kebakaran lahan di Desa Deling, Pangkalan Lampam, OKI (Dok: Manggala Agni)

Intinya sih...

  • Pemadaman terbatu kondisi hujan di Sumsel

  • Angin sempat sulitkan proses pemadaman karhutla

  • Kondisi hujan tidak merata dimanfaatkan untuk membakar lahan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda Desa Deling, Kecamatan Pangkalan Lampam, Ogan Komering Ilir (OKI) terus meluas. Kebakaran tersebut diketahui menghanguskan belasan hektare (Ha) lahan sejak, Kamis (25/9/2025).

"Hingga hari ini estimasi luasan lahan yang terbakar mencapai 15 ha," ungkap Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan Ferdian Kristanto, kepada IDN Times, Senin (29/9/2025).

1. Pemadaman terbantu kondisi hujan di Sumsel

Kebakaran lahan di Desa Deling, Pangkalan Lampam, OKI (Dok: Manggala Agni)

Ferdian menerangkan, kebakaran yang melanda Pangkalan Lampam masih dalam proses penanganan tim gabungan Manggala Agni, BPBD, TNI dan Polri. Pemadaman dilakukan melalui jalur darat dan udara.

"Hampir semua (lahan yang terbakar) sudah padam dibantu kondisi hujan sejak kemarin dan pagi tadi," jelas dia.

2. Angin sempat sulitkan proses pemadaman karhutla

Kebakaran lahan di Desa Deling, Pangkalan Lampam, OKI (Dok: Manggala Agni)

Ferdian menjelaskan luasan lahan yang terbakar di Pangkalan Lampam terjadi di area gambut dengan vegetasi Belidang, Tegakan Gelam, Kumpay (rumput) dan semak belukar. Upaya pemadaman di area gambut terus dilakukan dengan sigap agar kebakaran tidak meluas. Api saat ini hanya berada di permukaan, belum merambat ke lapisan dalam karena gambut masih dalam kondisi basah.

"Kendala utama (pemadaman) di OKI adalah akses menuju lokasi dan kondisi lahan gambut itu sendiri," jelas dia.

3. Ada pihak yang diduga sengaja membakar lahan

Ilustrasi Karhutla (Doc. BNPB)

Beberapa hari terakhir, kondisi hujan di Sumsel turun secara tidak merata dengan jeda satu hingga dua hari tanpa hujan. Kondisi ini diduga dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk membakar lahan.

"Pada periode tanpa hujan inilah oknum kerap memanfaatkan kesempatan untuk membakar lahan," jelas dia.

Editorial Team