Meski harus melayani pembeli, namun Mariani tetap bersedia saat diajak IDN Times berbicara tentang Telok Abang dan telok ukan (telur bebek) disore ini. Dia menuturkan, sudah berjualan Telok Abang sejak masih remaja.
Berawal dari membantu orang tua, hingga menjadi akhirnya dia menularkan kepada anaknya. Karena, usaha Telok Abang dan telok ukan ini sudah menjadi usaha tahunan mereka.
"Orang pahamnya kan telok abang itu mainan, yang di dalamnya ada telur berwarna merah. Biasanya anak-anak beli bersama mainan. Sedangkan telok ukan ini lebih ke konsumsi di makan dengan ketan atau lemper. Rasanya gurih asin bercampur manis," tutur dia.
Proses pembuatannya, kata Mariani, tidak begitu susah. Untuk membuat Telok Abang dan telok ukan, dirinya hanya membutuhkan waktu 30 menit hingga 1 jam. Tapi memang, membuatnya itu bisa dikatakan mudah-mudah susah.
"Kalau Telok Abang itu pakai telur ayam yang sudah direbus, lalu diwarnai dengan pewarna makanan sehingga berwarna merah. Sedangkan telok ukan, kita pakai telur bebek yang dibolongin bagian atasnya untuk dikeluarkan isinya. Lalu diaduk dengan campuran santan dan pandan, kemudian ditutup kembali dengan gabus dan di kukus hingga isinya mengembang seperti telur asli," kata dia.