Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto udara antrean kendaraan warga melintasi jalan kawasan permukiman Jorong Kayu Pasak yang rusak akibat banjir bandang di Nagari Salareh Aia, Palembayan, Agam, Sumatra Barat, Minggu (30/11/2025).
Foto udara antrean kendaraan warga melintasi jalan kawasan permukiman Jorong Kayu Pasak yang rusak akibat banjir bandang di Nagari Salareh Aia, Palembayan, Agam, Sumatra Barat, Minggu (30/11/2025). (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Intinya sih...

  • Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, meminta kepala daerah tingkatkan koordinasi dan solidaritas dalam penanganan bencana hidrometeorologi.

  • 194 orang meninggal dan 216 warga hilang akibat bencana. Proses evakuasi terhambat oleh kerusakan infrastruktur di beberapa daerah.

  • Mahyeldi membatalkan pesta pernikahan putranya sebagai bentuk dukanya kepada korban bencana alam di Sumbar, Sumatera Utara, dan Aceh.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Padang, IDN Times - Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, meminta seluruh kepala daerah di Sumbar meningkatkan koordinasi dan solidaritas untuk memperkuat penanganan bencana hidrometeorologi yang memakan banyak korban dan menyebabkan kerusakan luas.

Hingga kini, pemerintah mencatat 194 orang meninggal dunia dan 216 warga masih hilang. Proses pencarian dan evakuasi masih menghadapi berbagai kendala, mulai dari akses yang terputus, cuaca yang tidak stabil, hingga kerusakan infrastruktur di sejumlah titik.

Proses penanganan bencana masih beroperasi

Petugas gabungan mengevakuasi jenazah korban banjir bandang di Palembayan, Kabupaten Agam, Senin (1/12/2025). (IDN Times/Halbert Caniago)

Di Kabupaten Agam, kerusakan jalan dan jembatan membuat proses evakuasi terhambat. Pasaman Barat melaporkan kerusakan permukiman yang cukup besar, sementara Padang Panjang mengalami gangguan layanan dasar akibat longsor.

Kondisi tak jauh berbeda terjadi di Tanah Datar, di mana banjir bandang menghanyutkan puluhan rumah dan merusak lahan pertanian warga. Pemerintah daerah diminta terus memperbarui laporan situasi dan mempercepat bantuan bagi masyarakat terdampak.

Mahyeldi batalkan pesta pernikahan anak

Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah. (Dok. Pemprov Sumbar)

Selain itu, diketahui Mahyeldi pun membatalkan pesta pernikahan putranya yang rencananya digelar pada 6–7 Desember 2025 mendatang. Keputusan itu ia umumkan melalui akun Instagram dailymahyeldi di tengah duka besar yang melanda Sumbar akibat banjir bandang dan longsor.

“Sehubungan dengan bencana alam yang menimpa Provinsi Sumatra Barat, yang mengakibatkan duka mendalam bagi warga Sumbar, maka pernikahan putra kami, kami batalkan,” tulis Mahyeldi dalam unggahan tersebut, didampingi sang istri Harneli Bahar.

Mahyeldi menyebut banyaknya korban jiwa serta ribuan warga yang mengungsi membuat keluarga merasa tidak layak menggelar pesta di tengah suasana berkabung.

“Kami merasa tidak pantas merayakan kebahagiaan ketika saudara kita sedang berjuang dan berduka,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada para kerabat serta tamu undangan, mengingat undangan telah terlanjur disebar sebelumnya. Di akhir pernyataannya, Mahyeldi mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat solidaritas dan bekerja sama dalam penanganan bencana yang juga berdampak pada Sumatera Utara dan Aceh.

Editorial Team