Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IRT di Palembang bernama Nita melaporkan guru yang diduga menuduh anaknya menggunakan narkotika ke polisi (IDN Times/Rangga Erfizal)
IRT di Palembang bernama Nita melaporkan guru yang diduga menuduh anaknya menggunakan narkotika ke polisi (IDN Times/Rangga Erfizal)

Intinya sih...

  • IRT di Palembang laporkan pihak sekolah atas tuduhan narkoba terhadap anaknya

  • Pihak sekolah melakukan interogasi sepihak dan membuat anaknya mengaku menggunakan narkoba

  • Nita menuntut permintaan maaf pribadi dan publik dari pihak sekolah untuk memulihkan nama baik anaknya

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Palembang bernama Nita (35) memilih menempuh jalur hukum setelah anaknya berinisial M dituduh menggunakan narkotika oleh pihak sekolah. Tuduhan tersebut dinilai sebagai fitnah dan tak terbukti kebanarannya.

Namun, sang anak yang dituduh sudah dipermalukan di depan banyak orang hingga membuat Nita marah. Peristiwa ini terjadi pada 25 September 2025. Dirinya melaporkan kejadian tersebut ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik.

"Saya marah dan kecewa sekali. Tuduhan itu disampaikan tanpa bukti kuat. Anak saya difitnah," ungkap Nita, Jumat (10/10/2025).

1. Langsung melakukan tes urine ke RS Bhayangkara

RS Bhayangkara Palembang (Dok: RS Bhayangkara)

Tuduhan tak berdasar pihak sekolah dan interogasi yang dilakukan sepihak membuat anaknya terpaksa mengaku telah menggunakan narkotika. Hal tersebut tak bisa diterima Nita. Dirinya lantas membawa sang anak ke RS Bhayangkara Palembang untuk menjalani pemeriksaan urine pada 26 September 2025.

Hasil tes urine tersebut keluar tiga hari pascapengambilan sampel, yakni 29 September 2025. Pihaknya lantas membawa hasil tes urine tersebut kepada guru yang telah memberikan tuduhan.

"Kami langsung bawa hasilnya ke sekolah. Tapi saya memilih menemui guru yang menuduh anak saya, karena masalah ini muncul dari oknum, bukan institusi sekolah secara keseluruhan," beber dia.

2. Ia menilai tak ada itikad baik dari sang guru yang menuduh

IRT di Palembang bernama Nita melaporkan guru yang diduga menuduh anaknya menggunakan narkotika ke polisi (FB: Nita Agung)

Pihak sekolah yang menyadari kesalahan langsung segera menemui ibu korban. Namun, Nita menilai permintaan maaf tersebut tidak berasal dari niat yang tulus. Menurutnya, sikap semberono guru dan sekolah yang sudah mempermalukan anaknya tak akan memulihkan nama baik anaknya dan keluarga.

"Kalau memang menyesal, seharusnya datang sendiri, bukan ramai-ramai. Saya juga minta dibuatkan video permintaan maaf pribadi untuk memulihkan nama anak saya," jelas dia.

3. Pilih menyelesaikan kasus di jalur hukum

IRT di Palembang bernama Nita melaporkan guru yang diduga menuduh anaknya menggunakan narkotika ke polisi (FB: Nita Agung)

Beberapa kali upaya mediasi telah dilakukan. Namun, hal tersebut gagal. Nita menginginkan permintaan maaf dilakukan pihak sekolah di depan para siswa sebab anaknya juga dipermalukan di depan para siswa.

"Kesempatan meminta maaf sudah kami berikan berkali-kali, tapi tidak diindahkan. Jadi sekarang biarlah proses hukum yang berjalan," jelas dia.

Menurutnya, pendidikan harus menjadi tempat aman bagi anaknya. Dirinya tak bisa menerima kasus seperti ini justru dapat membuat mental anaknya terganggu.

"Saya hanya ingin dunia pendidikan jadi tempat yang aman dan mendidik, bukan tempat di mana anak-anak difitnah tanpa bukti," jelas dia.

Editorial Team