Sumsel Cuma Terima 7 Ribu Guru PPPK SMA, SMK, dan SLB

15 Sep 2021, 12:27 WIB

Ilustrasi Profesi (Guru) (IDN Times/Mardya Shakti)

Palembang, IDN Times - Seleksi kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk jabatan fungsional guru tahun 2021 di Sumatra Selatan (Sumsel), sudah dimulai sejak Senin (13/9/2021) kemarin. Berdasarkan alokasi kebutuhan guru tahun ini, Sumsel hanya menerima 7 ribu tenaga pendidik tingkat atas.

"Formasi yang diterima tahun ini berjumlah 7.400 orang untuk guru SMA, SMK, dan SLB di Sumsel," ujar Emzen, Kabid Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan (PTK Disdik) Sumsel, Rabu (15/9/2021).

1. Sebanyak 150 panitia Disdik sumsel bertanggung jawab seleksi PPPK

Ilustrasi kegiatan belajar mengajar siswa-siswi SMA. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Pelaksanaan seleksi PPPK guru berlangsung hingga Jumat (17/9/2021) besok, dan diawasi oleh panitia di bawah pantauan Disdik Sumsel. Debanyak 150 orang penanggung jawab melalukan pengawasan dan koordinasi seleksi jabatan fungsional guru.

"Sebelum pelaksanaan (seleksi PPPK), panitia sudah menggelar rapat internal persiapan pada 9-11 September agar proses seleksi tidak ada hambatan," kata dia.

2. Peserta seleksi PPPK berasal dari 17 kabupaten dan kota di Sumsel

Ilustrasi Profesi Guru (IDN Times/Mardya Shakti)

Total peserta yang mengikuti seleksi PPPK formasi guru tahun ini berasal dari 17 kabupaten dan kota, dengan pendaftaran terbanyak untuk wilayah Palembang dan Musi Banyuasin (Muba). Keseluruhan honorer guru yang ikut seleksi PPPK tahun 2021 sebanyak 10 ribu orang.

"Guru SMA, SMK, dan SLB yang mengikuti seleksi PPPK berjumlah 10.080 orang dengan kebutuhan saat ini hanya diterima sekitar 7 ribu guru," timpalnya.

3. Seleksi PPPK wajib menyertakan hasil negatif COVID-19

Ilustrasi pengenalan lingkungan sekolah di salah satu sekolah negeri Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Secara teknis, seleksi PPPK guru sama dengan ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Peserta juga wajib menyertakan hasil negatif uji rapid antigen atau swab PCR saat registrasi. Sebab kondisi kesehatan menjadi syarat utama mengikuti seleksi.

"Tes seleksinya dengan sistem Computer Assisted Test (CAT). Bagi yang belum lulus, maka masih bisa ikut lagi pada tahun berikutnya. Kementrian Pendidikan tiap tahun sudah memberikan kisi-kisi soal untuk sarana pembelajaran bagi para guru," tandas dia.