Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

8.000 Lahan Sawah di Sumbar Alih Fungsi jadi Perumahan

Salah satu lahan sawah di Sumatra Barat (Fto: IDN Times/Halbert Caniago)
Intinya sih...
  • Luas lahan sawah produktif di Sumatra Barat tinggal 188 ribu hektar pada tahun 2024, menurun dari 194 ribu hektar pada tahun 2021.
  • Pergeseran lahan sawah menjadi perumahan dan komoditas pertanian lainnya oleh masyarakat menjadi penyebab utama pengurangan lahan sawah di Sumatra Barat.
  • Pemerintah Provinsi Sumatra Barat bersama dengan Pemerintah Pusat merencanakan optimasi lahan seluas 20 ribu hektar untuk sawah tadah hujan guna mengatasi berkurangnya produksi padi.

Padang, IDN Times - Dinas Pertanian Sumatra Barat mencatat, lahan sawah produktif di daerah tersebut terus berkurang setiap tahunnya. Dalam rentang 2021 hingga 2024, terjadi pengurangan lahan sawah seluas 8.000 hektar.

"Memang terjadi pengurangan lahan sawah kurang lebih seluas 8.000 hektar terhitung sejak 2021 sampai 2024 lalu," kata Sekretaris Dinas Pertanian Sumatra Barat, Ferdinal Asmin saat diwawancarai IDN Times, Rabu (11/6/2025).

Menurutnya, pengurangan lahan sawah di Sumatra Barat tersebut terjadi karena beberapa hal. Termasuk alih fungsi lahan yang selalu terjadi setiap tahunnya.

1. Lahan sawah produktif di Sumbar

Warga menanam padi di sawah yang ada di Kabupaten Solok (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Ferdinal mengungkapkan, pada tahun 2024, luas lahan sawah produktif di Sumatra Barat tercatat tinggal seluas 188 ribu hektar. Sementara pada tahun 2021 silam, luas lahan sawah di Sumatra Barat masih berada pada angka 194 ribu hektar.

"Luas panen kita dari lahan produktif tersebut tercatat sekitar 297 ribu hektar. Artinya dengan hal tersebut adanya indeks pertanaman kita setiap tahunnya 1,6," katanya.

Dengan luas lahan tersebut, menurut Ferdinal, produksi padi di Sumatra Barat berkisar antara 1,35 juta ton sampai 1,4 juta ton setiap tahunnya untuk padi siap giling.

"Daerah sentra kita untuk padi ini ada di Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Tanah Datar, dan Agam dengan jumlah produksi di atas 100 ribu ton per tahun," katanya.

2. Pergeseran lahan jadi penyebab

Sekretaris Dinas Pertanian Sumbar, Ferdinal Asmin (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Ferdinal mengungkapkan, penyebab terjadinya pengurangan lahan sawah di Sumatra Barat tersebut karena adanya alih fungsi lahan yang dilakukan oleh masyarakat.

"Memang ada alih fungsi lahan dari sawah menjadi perumahan dan pembangunan gedung atau hal lainnya di selama ini untuk di daerah perkotaan," katanya.

Sementara, untuk di daerah pedesaan, menurut Ferdinal banyak terjadi alih fungsi lahan dari sawah menjadi komoditas pertanian lainnya yang dilakukan oleh masyarakat.

3. Apa yang dilakukan pemerintah?

Salah satu lahan sawah di Sumatra Barat (Fto: IDN Times/Halbert Caniago)

Ferdinal mengungkapkan, untuk mengatasi berkurangnya produksi padi, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat bersama dengan Pemerintah Pusat sudah mengatur strategi.

"Kita merencanakan akan melakukan optimasi lahan seluas 20 ribu hektar untuk sawah tadah hujan dengan melakukan perbaikan saluran irigasi dan menyediakan perpompaan," katanya.

Optimasi lahan yang dilakukan tersebut juga dilakukan untuk perbaikan kulaitas lahan yang saat ini masih tetap digarap untuk menjadi sawah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us