Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Spot Pelabuhan Tikus di Perairan Sumsel Jadi Pintu Masuk Barang Ilegal

Pemusnahan barang ilegal dari Bea dan Cukai Sumbagtim (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times -Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Kanwil DJBC) Sumatera Bagian Timur (Sumbagtim), memusnahkan 8,5 juta batang rokok ilegal dari berbagai merek, produksi luar negeri maupun lokal, serta 15.000 botol minuman keras dan liquid vape tanpa cukai dan mengandung mariyuana.  

"Hari ini kita musnahkan berbagai macam barang ilegal mulai dari rokok, sex toy, liquid, miras, airsoft gun, alat kesehatan dan berbagai macam barang ilegal lainnya," jelas Kakanwil Bea Cukai Sumbagtim, Dwijo Muryono, Rabu (4/12).

1. Negara rugi Rp3,6 miliar terhadap masuknya barang ilegal

Negara rugi Rp3,6 miliar bila barang ilegal lolos (IDN Times/Rangga Erfizal)

Dwijo mengungkapkan, barang-barang yang disita dan dimusnahkan tersebut, merupakan produk terlarang dan dibatasi untuk beredar di wilayah hukum Indonesia. Dari tangkapan tersebut, Bea dan Cukai berhasil menyelamatkan kerugian negara sekitar Rp3,6 miliar. Barang-barang itu juga masuk hasil sitaan dari sejumlah jasa pengiriman.

"Bea dan cukai melakukan fungsinya untuk mengumpulkan penerimaan negara, lalu melindungi masyarakat dari barang berbahaya dan memperlancar arus barang impor ekspor, terkhusus ekspor dapat berjalan lancar serta menguatkan barang dalam negeri," ungkap dia.

2. Sumsel menjadi salah satu wilayah distributor rokok ilegal

Barang-barang yang di sita oleh Bea dan Cukai Sumbagtim (IDN Times/Rangga Erfizal)

Dwijo menerangkan, kondisi geografis wilayah Sumsel yang langsung berhadapan dengan laut, memungkinkan banyak tumbuh spot pelabuhan tikus yang membuat barang masuk akan lebih sulit terlacak. "Karena dari kontur pantai kita bisa merapat di pantai mana saja," terang dia.

Begitu juga dengan rokok ilegal tanpa cukai, sambung Dwijo, yang memang menyasar kawasan Sumbagtim. Tercatat, ada 17 juta batang rokok ilegal yang masuk wilayah Sumbagtim. 

"Rokok itu ada yang impor dan pabrikan lokal, Sumsel menjadi tempat pemasaran dan distribusi. Kami selalu memburu dengan melakukan operasi gempur rokok ilegal dan operasi bersinar berantas sindikat narkotika," jelas dia.

Berikutnya, untuk liquid yang mengandung mariyuana sudah diperiksa oleh pihak Bea dan Cukai melalui uji laboratorium. "Narkoba yang masuk seperti tembakau gorila, liquid mengandung narkoba, semua sudah kita periksa di laboratorium. Kebanyakan narkotika dominan dari Tiongkok," jelas dia.

3. Barang tanpa izin juga kerap masuk ke Sumsel dari e-commerce

Barang ilegal dihancurkan menggunakan alat berat (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Iwan Gunawan mengatakan, barang-barang ilegal yang masuk ke Sumsel juga didominasi barang kiriman e-commerce, yang tidak melalui izin.

"Jadi, apa yang dijual harus sudah didaftarkan, apa yang dikirim berbeda. Aturan harus di kasih tahu. Frekuensi e-commerce ini kita akui meningkat, banyak masyarakat malas belanja, jadi menggunakan online, jadi harus didaftarkan terlebih dulu barang yang akan dijual," kata dia.

4. Harus ada sinergi jajaran untuk perangi barang ilegal

Video porno ikut disita oleh Bea dan Cukai (IDN Times/Rangga Erfizal)

Untuk mengantisipasi peningkatan masuknya barang ilegal via e-commerce, Iwan menambahkan, pihaknya harus bekerja sama dari seluruh jajaran mulai dari Lanal, Airud, Be dan Cukai.

"Pintu masuknya dari Singapura, ini pasti ada jaringan. Kalau sering masuk barang ilegal, tentu berdampak dan kita tidak tahu bahannya, kadarnya apa. Barang ilegal ini sudah pasti dijual di bawah harga pasar. Tidak ada jaminan. Pabrik resmi juga tersaingi," tandas dia.

Share
Topics
Editorial Team
Rangga Erfizal
EditorRangga Erfizal
Follow Us