Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Slamet Setia Mendampingi Nenek Rohaya Saat Maut Memisahkan

(Nenek Rohaya meninggal dunia karena sakit dan faktor usia) IDN Times/istimewa

Ogan Komering Ulu, IDN Times - Kisah cinta antara Slamet dan nenek Rohaya yang mana sempat viral pada 2017 lalu, seakan menjelaskan definisi cinta yang dipisahkan oleh maut. Kesetiaan Slamet kepada istrinya yang terpaut 55 tahun tersebut, dibuktikan hingga akhir hayat.

Nenek Rohaya tutup usia pada Rabu (6/9/2023) pukul 11.30 WIB di rumahnya Desa Karang Endah, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan (Sumsel). Perjalanan hidup bersama nenek Rohaya dialami Slamet selama enam tahun, kala itu usia Slamet baru 16 tahun dan memantapkan hati meminang nenek Rohaya yang berusia 71 tahun.

Pernikahan mereka berjalan harmonis selama enam tahun. Namun saat menginjak usia 22 tahun, Slamet harus rela ditinggal istri untuk selamanya.

1. Slamet antar jenazah istri ke peristirahatan terakhir

(Nenek Rohaya meninggal dunia karena sakit dan faktor usia) IDN Times/istimewa

Sekretaris Desa Karang Endah, Bambang Siswoyo menuturkan, kepergian nenek Rohaya menyisakan kesedihan bagi suaminya yang masih setia mendampingi jenazah.

“Meninggal dunia siang sekitar pukul 11.30 WIB. Rohaya meninggal karena sakit. Jenazah almarhumah Rohaya dimakamkan di TPU Dusun I sekitar pukul 14.00 WIB," katanya.

Bambang mengungkap, bukti cinta Slamet ditunjukkan hingga akhir hayat sang istri. Walau begitu mencintai nenek Rohaya, Slamet tidak menunjukkan reaksi berlebihan.

"Terus terang Slamet itu sayang sama istrinya. Bahkan dengan kuat mengikuti prosesi pemakaman selepas Ashar di dekat rumah," ungkapnya.

2. Nenek Rohaya sering sakit sebelum meninggal

(Nenek Rohaya meninggal dunia karena sakit dan faktor usia) IDN Times/istimewa

Diakui Bambang, nenek Rohaya sudah lama sakit dan bolak balik Puskesmas. Karena masalah ekonomi, nenek Rohaya tak sempat dirawat di rumah sakit.

"Kondisinya sakit sudah lumayan lama. Ditambah ekonominya lemah, jadi untuk berobat lebih lanjut itu gak ada biaya," jelasnya.

Sebagai kepala rumah tangga, Slamet berkerja serabutan untuk menafkahi pujaan hatinya. Dalam keseharian, Slamet juga dikenal suka membantu masyarakat sekitar.

“Baik almarhumah Rohaya maupun Slamet rajin di lingkungan sekitar rumah. JJika ada tetangga yang menggelar acara, keduanya sering membantu, atau ringan tangan,” ujar Sekdes.

3. Slamet rawat istri dan berusaha menafkahi

Ilustrasi cincin pernikahan (pexels.com/Pixabay)

Sementara itu, Slamet mengaku tidak ada firasat terkait meninggalnya sang istri. Apalagi Rohaya sudah mengalami sakit sejak tiga bulan yang lalu.

"Tidak ada firasat buruk atau firasat apapun, karena istri saya ini sudah mengalami sakit selama tiga bulan," katanya.

Slamet mengaku bahwa ia sendiri yang merawat Rohaya selama sakit dibantu dengan keluarganya. Slamet juga menyampaikan bahwa hal yang tidak ia lupakan adalah kebaikan dari sosok istrinya ini.

"Selama sakit saya yang mengurus langsung. Saya tinggal sama anak bungsu Rohaya dari suami pertamanya. Jasa baiknya selama ini yang tidak bisa saya lupakan. Rohaya ini selalu mengurus saya dengan baik," kenangnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Yuliani
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Yuliani
EditorYuliani
Follow Us