Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rudi Sutadi dan Heriyanti saat keluar gedung Widodo Budidarmo Polda Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Nama Siti Mirza Muria menjadi sosok yang diperbincangkan akhir-akhir ini. Ia menjadi salah satu sosok dirugikan oleh Heriyanti, putri bungsu mendiang Akidi Tio.

Siti mengaku memiliki bisnis bersama yakni, ekspedisi di luar negeri seperti Hongkong, Singapore, Australia hingga Tiongkok. Sebagai sosok sahabat lama di masa remaja, Siti dihubungi oleh Heriyanti untuk menanamkan modal.

Awalnya bisnis ini berjalan mulus. Tak lama, bisnis tersebut mulai terseok-seok. Heriyanti pun tak bisa lagi berbagi keuntungan, dan terus meminjam uang.

"Saya dan Heriyanti adalah sahabat lama, dia mengajak saya ikut menanamkan modal diusahanya. Awalnya tidak ada kecurigaan, makin ke sini bisnisnya mulai tidak jelas dan bangkrut. Saya pun minta kembalikan uang," ungkap Siti, Sabtu (7/8/2021).

1. Awal mula bisnis dua sahabat

Rudi Sutadi dan Heriyanti saat keluar gedung Widodo Budidarmo Polda Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Siti mengatakan, Heriyanti terus menjanjikan akan segera membayar utang 2020 lalu. Namun, berjalannya waktu, utang tersebut tak kunjung jelas.

Terakhir, Heriyati berjanji akan membayar utang ke Siti ketika uang peninggalan orangtuanya cair dari Bank Singapore, Senin (2/8/2021) lalu berbarengan dengan Rp2 triliun yang dijanjikan sebagai dana hibah untuk masyarakat Sumsel.

Lama ditunggu, akhirnya Siti habis kesabaran. Ia yang merasa dirugikan lantas melaporkan Heriyanti ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumsel. Laporan itu bertanggal 3 Agustus 2021, tepat sehari polisi membuka laporan bagi masyarakat yang merasa dirugikan Heriyanti.

Laporan itu tercatat dalam nomor perkara, LP/B/704/VIII/2021/SPKT/Polda Sumsel. Siti mengaku belum menandatangani surat laporan. Pasalnya, masih menunggu niat baik dari Heriyanti.

Meski dijanjikan terus, Siti mengaku punya batas kesabaran. Menurutnya, dirinya sudah begitu sebal dengan terlapor.

"Saya gak mau laporan ini berlanjut. Saya kasihan karena (Heriyanti) sering sakit-sakitan. Usaha ekspedisinya bangkrut, pasti saat ini tidak punya dana. Ibarat memeras kelapa sudah tidak ada lagi santannya, hanya sia-sia," ujar dia.

2. Laporan di Polda Sumsel baru sebatas konsultasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di