Kantor Pemkot Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin
Damenta menjelaskan, skema Kantor Wako Palembang terbuka umum secara teknis dipersiapkan untuk pelajar dan siswa di Bumi Sriwijaya yang jadwal edukasi sejarah itu sudah terkoordinasi dengan dinas pendidikan kota. Tujuannya, agar generasi muda mengetahui bagaimana sejarah, budaya dan tradisi daerah berkembang.
"Jadi dibuka umum seminggu sekali. Maksudnya, masyarakat untuk anak SD-SMP. Mereka harus tahu kenapa kantor wako dinamakan kantor ledeng ada sejarahnya sejak berdiri tahun 1931. Mesti tahu kenapa di sini ada dua berangkas dan ada kamar besi," timpal dia.
Berdasarkan nilai sejarah, Kantoe Wako Palembang dahulu kala disebut Kantor Ledeng atau Menara Air (Water Torren), karena di sini merupakan instalasi pengolahan air bersih pada masa Wali Kota Palembang dijabat bangsa kolonial, Ir R.C.A.F.J. Le Cocq d Armandville.
Bangunan Menara Air ini tenar di warga setempat dengan sebutan Kantor Ledeng. Berdesain gaya de stijl, bangunan Kantor Wako Palembang memiliki bentuk dasar kotak dengan atap datar. Selama pembangunan, gedung tersebut menghabiskan biaya sekitar 1 ton emas.
Pada zamannya, pendistribusian air bersih Gedung Menara Air dikenal sebagai sistem gravitasi dari tempat yang tinggi menuju tempat lebih rendah. Ketinggian gedung ini mencapai 35 meter, seluas 250 meter persegi dengan bak dengan daya tampung hingga 1.200 meter kubik air.