Musi Banyuasin, IDN Times - Musibah kebakaran menghanguskan satu unit rumah di Jalan Sungai Mandi Kampung Sekate, RT 15 RW 06, Kelurahan Soak Baru, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Insiden tersebut terjadi pada Jumat (19/3/2022) sekitar pukul 16.00 WIB dan menewaskan anak sang pemilik rumah bernama Ridwan (33), seorang petani dengan luka bakar di sekujur tubuhnya. Korban ditemukan tak selamat dan tewas terpanggang di kamar rumah tersebut.
Ibu tiri korban, Sulastri (45) mengatakan, kejadian tersebut diketahuinya saat ia sedang berada di belakang rumah. Pada saat itu, Sulastri sedang memberi makan hewan ternak.
"Kemudian saya mendengar suara pecahan kaca dan kembali ke rumah. Saat itu melihat bagian kamar rumah sudah terbakar dan api terlihat membesar," ujarnya.
Sulastri berusaha meminta pertolongan dengan warga sekitar, kemudian berusaha memadamkan api dengan menyiramnya menggunakan air serta peralatan seadanya.
"Saat disiram, api di bagian kamar yang terbakar semakin membesar dan akhirnya membakar rumah serta isinya," tuturnya.
Tak lama kemudian seorang warga memberitahukan kejadian tersebut kepada ayah kandung korban yang berada di luar rumah. Ketika sampai di lokasi, api telah berhasil dipadamkan oleh warga. Sayangnya korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dengan kondisi luka bakar di sekujur tubuhnya.
Berdasarkan keterangan saksi Aldi, dirinya tidak mengetahui asal muasal kobaran api dan hanya mengetahui bahwa korban sudah terbakar di salah satu bagian rumah.
"Saya beserta warga lainnya berusaha untuk melakukan pemadaman api dengan alat seadanya," ucap Aldi.
Kanit Reskrim Polres Muba, Ipda Rusdi, mengatakan Inapis mengidentifikasi korban tidak memiliki riwayat penyakit. Fakta tersebut dikumpukan berdasarkan keterangan dari ibu tiri korban.
"Namun ayah korban bernama Lukman (61) menerangkan jika seminggu sebelum kejadian korban sempat minta dinikahkan dengan pacarnya. Mengingat status korban sudah menduda selama 6 tahun, namun permintaan korban tidak disetujui dengan alasan tidak ada uang," terang Rusdi.
Pihaknya pun langsung mengamankan TKP dengan memasang garis pembatasan. Atas kejadian tersebut, kedua orangtua korban menganggap kejadian sebagai musibah dan menerima dengan ikhlas.
"Keluarga tidak bersedia jika korban dilakukan autopsi dan sudah membuat surat pernyataan," tutupnya.