Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pelaku penjagalan kucing saat ditangkap Saat Reskrim Polres Pagar Alam. (Dok. Polres Pagar Alam)
Pelaku penjagalan kucing saat ditangkap Saat Reskrim Polres Pagar Alam. (Dok. Polres Pagar Alam)

Intinya sih...

  • Masa inkubasi virus rabies mencapai 21 hari, kucing berpotensi menyebarkan virus rabies pada manusia.

  • Masyarakat yang konsumsi daging kucing bisa diberi vaksin anti rabies untuk mencegah penyebaran penyakit.

  • Warga Pagar Alam bernama Sujady (55) telah menjagal lebih dari 100 ekor kucing selama empat bulan dan menjual dagingnya ke warga dengan mengaku sebagai daging kambing muda.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pagar Alam, IDN Times - Masyarakat Pagar Alam, Sumatra Selatan (Sumsel) diingatkan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat. Hal ini dilakukan sebagai respon dari tertangkapnya pelaku penjualan daging kucing di Bumi Basemah dan mencegah penyebaran rabies.

"Masyarakat yang pernah makan daging kucing sebaiknya segera ke puskesmas, klinik, rumah sakit, atau dokter praktik untuk pemeriksaan. Jika ada gejala demam setelah konsumsi, jangan ditunda," ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumsel, Dedy Irawan, Jumat (5/9/2025).

1. Masa inkubasi virus mencapai 21 hari

Pelaku penjagalan kucing saat ditangkap Saat Reskrim Polres Pagar Alam. (Dok. Polres Pagar Alam)

Dedy menjelaskan, kucing berpotensi menyebarkan virus rabies meski meski secara persentase lebih kecil dibandingkan virus rabies yang disebarkan melalui anjing. Pihaknya pun mengkhawatirkan virus pada kucing tersebut menular pada manusia.

"Kalau kucingnya positif rabies, tentu dagingnya juga mengandung virus. Masa inkubasi rabies bisa 14 hingga 21 hari," jelas dia.

2. Masyarakat yang konsumsi daging kucing bisa diberi vaksin anti rabies

Pelaku penjagalan kucing saat ditangkap Saat Reskrim Polres Pagar Alam. (Dok. Polres Pagar Alam)

Dirinya meminta penanganan pertama harus dilakukan masyarakat untuk mencegah hal yang tidak diinginkan mengingat sudah ratusan kucing yang dijual pelaku di Pagar Alam. Meski begitu, pihaknya belum mendapat laporan mengenai gangguan kesehatan yang terjadi di Pagar Alam.

"Karena itu, penanganan harus segera diberikan berupa vaksin anti rabies," jelas dia.

3. Warga Pagar Alam ditangkap usai perdagangkan daging kucing

Pelaku penjagalan kucing saat ditangkap Saat Reskrim Polres Pagar Alam. (Dok. Polres Pagar Alam)

Diberitakan sebelumnya, warga Pagar Alam bernama Sujady (55) yang menyembelih lebih dari 100 ekor kucing selama empat bulan kini terhenti sudah. Pelaku dengan terang-terangan menjagal kucing dan menawarkan dagingnya ke warga.

Bahkan beberapa video menunjukkan pelaku sedang memotong dan menjajakan daging kucing tersebut. Untuk menyamarkan bau amis daging, pelaku menambahkan daun jeruk ke dalam bungkusan daging kucing tersebut.

Agar menarik minat warga, pelaku berdalih jika daging yang dijualnya adalah kambing muda. Kepada penyidik, Sujady mengaku aksi jual daging kucing tersebut sudah dijalaninya selama 4 bulan atau setelah Idul Adha lalu. Bahkan sudah lebih dari 100 kucing yang dipotongnya dan dagingnya dijual ke masyarakat.

"Sudah empat bulan saya melakukan ini, mungkin sudah ada 100 kucing yang saya potong dan dagingnya saya jual ke masyarakat," ujarnya.

Untuk mengelabui calon pembelinya, pelaku mengatakan daging yang dibawanya merupakan daging kambing muda. Termasuk menyamarkan bau amis daging kucing diakali dengan daun jeruk.

"Satu kantong daging kucing saya jual dengan harga 100 ribu sampai 120 ribu per kantong. Tapi jika ada pembeli yang menawar di bawah harga itu maka akan saya jual," jelasnya.

Editorial Team