Sempat Alami Pelecehan, IRT Pelaku Penyiraman Air Keras Dibebaskan

- Kasus penyiraman air keras di Palembang berujung damai setelah korban menarik laporan polisi.
- Penyelesaian kasus menggunakan Restorative Justice (RJ) melalui kesepakatan perdamaian antara korban dan pelaku.
- Pelaku menyiramkan air keras kepada korban sebagai balasan atas pelecehan yang dialaminya, mendapat sorotan dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Palembang, IDN Times - Aparat kepolisian melepaskan DR (22) pelaku penyiraman air keras terhadap korbannya Chandra di Palembang. Kasus ini berujung damai setelah korban menarik laporan di kepolisian.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartoni, sudah membenarkan hal tersebut. Menurutnya kedua belah pihak memilih cara kekeluargaan untuk menyelesaikan perkara tersebut.
"Benar sudah ada upaya kesepakatan perdamaian dari kedua belah pihak," ungkap Harryo Sugihhartono, Senin (13/5/2024).
1. Kasus hukum diselesaikan dengan RJ

Harryo menerangkan, pihak korban dan pelaku sudah bertemu membahas penyelesaian kasus ini. Mekanisme penyelesaian kasus menggunakan Restorative Justice (RJ)
"Kita selesaikan kasusnya melalui RJ," jelas dia.
2. Sempat disorot Hotman Paris

Kasus penyiraman air keras terhadap korban Chandra diawali oleh kasus pelecehan yang dialami pelaku. Karena tak senang, pelaku menyiramkan air keras kepada korban.
Kasus ini mendapat sorotan dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Dari unggahan di akun media sosialnya, Hotman berterima kasih kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, karena sudah membebaskan pelaku yang membela diri.
"Saya tidak tahu kalau itu air keras karena di dalam botol mineral. Jadi langsung saya siram saja ke wajahnya. Setelah itu saya kabur," jelas DR, Jumat (19/4/2024).
3. Pelaku dilecehkan oleh korban

DR mengaku menjadi korban dari teman suaminya. Korban sempat bertanya rumah mertuanya, kemudian pelaku DR memberi tumpangan kepada korban. Naas, pelaku yang membonceng korban mendapati perbuatan tak menyenangkan. Ia dilecehkan dari belakang saat kemaluannya diraba oleh pelaku.
"Kami berboncengan. Pas di jalan dia meraba-raba saya sampai ke kemaluan. Tangannya langsung saya tepis," ungkap korban.