Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Parmi, Jemaah Haji asal Bengkulu yang berangkat dari embarkasi Padang (Foto: Kemenag Sumbar)
Parmi, Jemaah Haji asal Bengkulu yang berangkat dari embarkasi Padang (Foto: Kemenag Sumbar)

Intinya sih...

  • Parmi Amad Rejo (85) tetap semangat untuk menunaikan ibadah haji meskipun harus duduk di kursi roda.
  • Perempuan paruh baya ini menabung uang dari hasil panen sawit dan membutuhkan waktu belasan tahun untuk biaya pemberangkatan haji.
  • Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah memberangkatkan 2.113 Calon Jemaah Haji ke tanah Madinah, dengan total 15 pemberangkatan hingga akhir Mei 2025.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Padang, IDN Times - Keadaan fisik tidak menyurutkan niat Parmi Amad Rejo (85) untuk menuju tanah suci Makkah dan menunaikan ibadah haji pada tahun 2025 ini. Perempuan paruh baya itu tetap bersemangat meskipun harus terus duduk di kursi roda. Sabtu (10/5/2025) sekitar pukul 13.00 WIB, Parmi sampai di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) bersama 364 orang Calon Jemaah haji (CJH) lainnya dari Bengkulu.

Seorang petugas haji mendorongnya Parmi yang duduk di atas kursi roda sembari mulutnya terus komat-kamit membaca zikir dan bergabung dengan ratusan jemaah lainnya yang akan diberangkatkan itu.

"Saya tetap masih bersemangat untuk ke tanah suci meskipun keadaan saya seperti ini. Tapi saya masih sehat dan dinyatakan bisa berangkat kali ini," katanya.

1. Daftar haji sejak 2014

JCH Bengkulu sampai di BIM (Foto: Kemenag Sumbar)

Parmi kembali mengingat pertama kali ia mendaftar untuk bisa menunaikan ibadah haji pada tahun 2014 silam bersama suaminya yang saat ini sudah almarhum.

“Saya dulu daftar sama almarhum suami tetapi beliau sudah meninggal dunia," katanya.

Setelah menunggu 11 tahun, akhirnya Parmi bisa berangkat menuju tanah suci. Tetapi bukan bersama sang suami, melainkan anaknya yang menggantikan sang suami.

"Digantikan anak saya, Sugeng Tugimin. Mudah-mudahan pahala hajinya tetap ngalir ke suami,” lanjutnya.

Perempuan asal Muko-muko tersebut menceritakan bahwa keberangkatannya ke tanah suci sempat ditunda 2 tahun lalu karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

2. Menabung Rp50 ribu untuk berangkat haji

JCH asal Bengkulu sampai di BIM (Foto: Kemenag Sumbar)

Perempuan yang hanya memiliki satu mata itu menceritakan, untuk bisa berangkat haji, ia menabung sebesar Rp50 ribu setiap kali ladang sawitnya panen.

"Saya menabung emas dari hasil sawit yang dikelola tentangga di kampung. Setiap panen, ia menyisihkan 50 ribu," katanya.

Untuk bisa mengumpulkan uang yang sesuai dengan biaya pemberangkatan haji yang ditetapkan negara, Parmi membutuhkan waktu hingga belasan tahun.

"Saya lebih suka menabung menggunakan emas. Karena nilainya tidak akan berkurang," katanya.

Bahkan sebelum Parmi berangkat haji, harga emas melambung tinggi dengan catatan hampir menyentuh angka 100 persen dibanding harga biasanya.

“Kita bersyukur diberi rezki oleh gusti Allah untuk menunaikan ibadah haji, rukun Islam kelima,” katanya.

3. Tunaikan ibadah haji dalam keterbatasan

Parmi, Jemaah Haji asal Bengkulu yang berangkat dari embarkasi Padang (Foto: Kemenag Sumbar)

Meski berada dalam keterbatasan, Parmi tetap semangat untuk menunaikan ibadah haji. Ia sangat optimis bisa melaksanakan ibah haji dengan baik, walaupun hanya dengan satu mata.

“Mata saya memang satu tapi saya bisa melihat dengan jelas. Insyaallah saya optimis bisa menjalankan rangkaian ibadah di tanah suci,” tuturnya.

Ia meyakini, walaupun matanya tinggal satu, tapi mata hatinya masih sangat terang. Ia memiliki keyakinan Allah selalu bersama hambaNya yang penuh syukur dan yakin untuk beribadah.

Tidak hanya kekurangan satu mata, Parmi juga harus menggunakan kursi roda karena kakinya yang sudah tidak bisa bisa berjalan dengan sempurna.

“Kaki saya sakit karena asam urat, susah jalan karena bengkak. Saya berdoa sampai di tanah suci bisa melaksanakan rangkaian haji. Jika tidak akan dibadalkan,” katanya.

4. 2.113 jemaah haji embarkasi Padang sudah berada di Madinah

CJH asal Bengkulu sampai di BIM (Foto: Kemenag Sumbar)

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), M. Rifki mengungkapkan bahwa pihaknya sudah memberangkatkan sebanyak 2.113 CJH ke tanah Madinah.

"Ini merupakan kloter ke-5 yang berangkat ke Madinah. Jumlahnya 422 CJH dan berangkat pukul 18.40 WIB dari BIM," katanya.

Ia mengungkapkan, seluruh pemberangkatan CJH embarkasi Padang berjumlah 15 dan tinggal 10 pemberangkatan lagi hingga akhir Mei 2025 ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team