Sebelum Buka Tempat Judi, Bazarsah Sempat Beribadah dan Bantu Orang

- Kopda Bazarsah sempat membantu mobil terjebak lumpur sebelum membuka lokasi judi
- Dia memilih untuk beribadah selama satu jam sebelum membuka tempat judi pada pukul 13.30 WIB
- Peserta judi datang dari berbagai daerah di Sumbagsel seperti Palembang dan Lampung
Palembang, IDN Times - Kopda Bazarsah tak menyangka 17 Maret 2025 akan menjadi akhir bagi dirinya mengelola tempat judi di Negara Batin. Lokasi gelanggang judi yang berada di kebun karet berubah menjadi lokasi pembantaian terhadap tiga anggota polisi Polsek Negara Batin.
Dirinya mengingat, di hari kejadian setelah seluruh undangan disebar melalui WhatsApp, dirinya optimis hari tersebut akan menghasilkan banyak uang. Pada pagi hari, dirinya ditemani keluarganya bernama Rangkaian (70) telah berada di lokasi sejak pukul 10.00 WIB.
"Di hari kejadian saya berangkat dari rumah pukul 09.30 WIB. Cuma butuh setengah jam untuk sampai di lokasi. Saya sudah menyiapkan enam ayam saya untuk diadu," ungkap Kopda Bazarsah, dalam pengakuannya di Pengadilan Militer 1-04 Palembang, Senin (14/7/2025).
1. Sempat membantu mobil terjebak lumpur

Setelah sampai di gelanggang judi dirinya meminta orang-orang terdekatnya untuk menyiapkan lokasi untuk menjadi tempat masyarakat berjudi. Setengah jam setelah sampai di lokasi kejadian, dirinya lantas mendapat telepon dari masyarakat yang mulai berdatangan. Saat itu, banyak kendaraan masyarakat yang terjebak di lumpur saat akan menuju lokasi judi.
"Ada sekitar 10-15 mobil lah yang kita bantu untuk keluar dari lumpur. Setelah itu saya kembali ke gelanggang," ungkap dia.
2. Sempatkan ibadah satu jam sebelum membuka lokasi judi

Sambil menunggu gelanggang judi dibuka, dirinya pun melakukan berbagai kegiatan salah satunya ibadah. Setelah beribadah, barulah dia membuka lokasi perjudian pada pukul 13.30 WIB.
"Saya sempat salat terlebih dahulu sebelum membuka tempat judi," jelas dia.
3. Peserta judi datang dari berbagai daerah

Bazarsah menjelaskan, banyak penjudi yang datang ke Desa Karang Manik berasal dari berbagai daerah di Sumbagsel, seperti Palembang dan Lampung.
"Saya yang memancing orang untuk berjudi dengan turun langsung memasukkan ayam ke dalam gelanggang untuk diadu," jelas dia.