Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Palembang, IDN Times - Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 di Sumatra Selatan (Sumsel), meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) melakukan tes acak kepada warga.

"Karena kami tak menampik banyak kasus tanpa gejala yang tak terdeteksi. Apalagi banyak masyarakat masih berkeliaran," ujar Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Yusri, Jumat (21/5/2021).

1. Tes swab di Sumsel baru mencapai 500 sampel

Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel, Yusri (IDN Times/Dokumen)

Kendati saat ini kasus aktif COVID-19 tanpa gejala sering tak terdeteksi, namun penularan di tengah publik masih dapat ditekan jika masyarakat patuh dan menerapkan protokol kesehatan (prokes).

"Tes acak dapat dilakukan jika rasio tes usap telah memenuhi standar WHO, yakni 1/1000 penduduk atau setara 10.000 jiwa per hari di Sumsel. Tetapi di Sumsel, tes usap baru 500 sampel atau 200-300 orang per hari. Artinya untuk yang wajib saja belum bisa dipenuhi," kata dia.

2. Penularan COVID-19 dominan terjadi di kluster keluarga

Ilustrasi ruang rawat inap COVID-19 di rumah sakit (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Jika nanti Pemprov Sumsel mulai melalukan tes acak COVID-19, lokasi-lokasi prioritas yang terlebih dahulu dilakukan uji coba rasio tes usap sebaiknya di wilayah potensi klaster wisata, pusat perbelanjaan, atau ruang publik lainnya.

"Tapi hingga kini kontak erat kasus-kasus yang ada masih dominan dari kluster keluarga. Misal, ada orang dari luar lalu dia pulang ke rumah ternyata menularkan ke anggota lain, menimbulkan klaster keluarga, pola-pola seperti ini yang banyak terjadi," jelasnya.

3. Tes acak perlu dilakukan di kawasan publik

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) sekaligus Ahli Epidemiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), dr. Iche Andriyani Liberty (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Epidemiologi Universitas Sriwijaya (Unsri), Dr Iche Andriany Liberty menambahkan, anjuran Pemprov Sumsel melakukan tes acak COVID-19 merupakan bentuk minimalisir kawasan publik yang paling rentan menjadi klaster baru.

"Karena selama ini kemunculan klaster baru di kawasan wisata maupun mal, sulit diungkap jika tidak dites acak. Maka perlu sewaktu-waktu dilakukan tes acak, apalagi yang bukan KTP domisili Palembang," tandas dia.

Editorial Team