Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Siswa SMPN 9 OKU dìbawa ke Puskesmas, diduga keracunan usai santap MBG. (Dok. Istimewa)
Siswa SMPN 9 OKU dìbawa ke Puskesmas, diduga keracunan usai santap MBG. (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Dinkes masih menunggu hasil pemeriksaan sampel

  • Ketua SPPG Sukaraya sampaikan permohonan maaf

  • Pihak katering diminta bertanggung jawab penuh

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ogan Komering Ulu, IDN Times - Kondisi terkini dua siswa SMPN 9 Tanjung Kemala, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) yang dirawat karena muntah usai menyantap menu ayam Makan Bergizi Gratis (MBG) berangsur membaik. Sedangkan 10 anak lainnya yang mengeluh pusing-pusing telah lebih dahulu pulang dari puskesmas dan kondisinya sudah normal.

Untuk memastikan kandungan makanan yang dikonsumsi pada hari itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten OKU sudah mengambil sampel sisa makanan dan muntahan siswa yang mengalami muntah usai menyantap menu ayam MBG untuk diperiksa. Hal itu dikatakan Kepala Dikes OKU, Dedi Wijaya, Rabu (25/9/2025).

1. Dinkes masih menunggu hasil pemeriksaan pengujian sampel

Siswa SMPN 9 OKU dìbawa ke Puskesmas, diduga keracunan usai santap MBG. (Dok. Istimewa)

Dedi menerangkan, sampel sisa makanan dan muntahan ini dikirim ke Palembang untuk diperiksa di Laboratorium Palembang. Sampel yang diambil berupa ayam goreng, sayur, dan nasi.

"Sampel ini juga sudah dikirim ke Balai POM Palembang dan Balai Teknologi Laboratorium Kesehatan. Kita masih menunggu hasil pemeriksaan untuk mengetahui apa yang terkandung pada makanan tersebut,” ujarnya.

Dedi menyayangkan jika benar informasi ayam yang dipakai untuk menu MBG sudah dalam kondisi tidak baik akibat listrik padam sehingga membuat tempat penyimpanan tidak berfungsi optimal. SPPG seharusnya tidak menggunakan bahan makanan tersebut jika bahan sudah tidak layak.

"Itulah yang sangat kita sayangkan, kenapa bahan rusak masih tetap diolah. Seharusnya kalau bahan sudah rusak tidak boleh diolah lagi," katanya.

2. Ketua SPPG Sukaraya sampaikan permohonan maaf

Siswa SMPN 9 OKU dìbawa ke Puskesmas, diduga keracunan usai santap MBG. (Dok. Istimewa)

Diketahui belasan anak yang muntah dan pusing tersebut dibawa berobat oleh Ketua SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) MBG Wilayah Sukaraya, Kecamatan Baturaja Timur, Adi Negoro, dan dari pihak penyedia MBG.

“Saya selaku Ketua SPPG Sukaraya mohon maaf kepada adik-adik dan orang tua siswa atas insiden ini. Ke depan kita akan lebih memperketat seluruh rantai proses penyediaan makanan bergizi,” ucap Adi.

3. Pihak katering diminta bertanggung jawab penuh

Program makanan bergizi gratis(IDN Times/Aditya Pratama)

Komisi III DPRD OKU menegaskan, insiden ini tidak boleh dianggap sepele karena menyangkut keselamatan generasi muda penerima manfaat program MBG. Anggota Komisi III DPRD OKU, Muslimin menilai, ada kelalaian serius dalam pengawasan penyediaan makanan MBG.

"Pihak katering seharusnya bertanggung jawab penuh terhadap kejadian yang membuat siswa harus mendapat perawatan medis. Kita ini punya pengawas MBG, kalau sampai terjadi kasus seperti ini jelas ada kelalaian,” ungkapnya.

Sebagai tindak lanjut, Komisi III akan berkoordinasi dengan Komisi I DPRD OKU untuk segera memanggil Dinas Pendidikan dan Dinkes OKU.

"Pemanggilan ini bertujuan meminta penjelasan sekaligus memastikan sejauh mana tanggung jawab instansi terkait dalam kasus tersebut," tegas Muslimin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team