Ilustrasi gerhana bulan sebagian yang dapat disaksikan hampir seluruh dunia (commons.wikimedia.org/Twunchy)
Fenomena gerhana bulan total lanjutnya, dapat disaksikan langsung dengan mata telanjang, tanpa alat bantu khusus. Karena gerhana bulan tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Namun, kata dia, Berbeda dengan gerhana matahari yang tidak aman dilihat dengan mata telanjang dan memerlukan alat khusus.
"Fenomena GBT ini juga memiliki dampak alamiah. Gerhana Bulan Total dapat memicu peningkatan tinggi muka air laut. Jika saat gerhana terjadi gelombang laut tinggi, dampaknya bisa membuat gelombang semakin tinggi,” jelas dia.
Sepanjang 2025, kata Wandayan, tercatat akan ada empat kali peristiwa gerhana, terdiri dari dua kali gerhana Bulan dan dua kali gerhana Matahari. Salah satunya adalah Gerhana Bulan Total pada 7 September ini, yang dapat diamati jelas dari Indonesia.