Staf Ahli Kemenkes dr Kuwat Sri Hudoyo memberikan keterangan pers usai berkoordinasi dengan pihak RSUD Raden Mattaher Jambi terkait pasien diduga kena virus Corona, Selasa (28/1)/IDN Times/Ramond Eka Putra
Meidianto mengungkapkan, dari awal, pasien yang di rujuk dari Rumah Sakit Siloam Jambi ini hanya mengeluhkan pilek saja. Tidak ada demam dan batuk, seperti dugaan yang dinyatakan terjangkit virus Corona. Namun, karena pasien baru pulang dari Wuhan China, maka pasien langsung diisolasi di ruang khusus RSUD Raden Mattaher.
“Mengapa pasien ini diisolasi, karena baru pulang dari Wuhan, itu kata kuncinya” ungkap dia.
Kalau dilihat dari perjalanan pasien dari Wuhan, Meidianto meyakini pasien sudah melewati masa inkubasi selama 14 hari. Kronologi perjalanan pasien, terakhir berada di Wuhan pada 27 Desember 2019, dan tiba di Jambi 4 Januari 2020.
“Pada 26 Januari 2020, pasien berobat ke Siloam dan mengeluhkan pilek dan batuk. Karena baru pulang dari Wuhan, maka dirujuk ke Rumah Sakit Raden Mattaher. Ini salah satu upaya antisipasi,” jelas dia.
Meidianto menegaskan, dari hasil observasi dan dilakukan uji klinis, serta laboratorium, pasien hanya terserang ISPA. Meski demikian, pihaknya tetap mengirimkan hasil observasi ke Litbangkes Kementerian Kesehatan, sebagai bagian dari SOP penanganan pasien yang baru pulang dari Wuhan China.
“Dari gambaran klinis, sangat jauh dari virus ini (corona),” tegas dia.