Ribuan Keluarga di 7 Wilayah Sumsel Terdampak Banjir

Intinya sih...
- Ribuan KK terdampak banjir di tujuh kabupaten/kota di Sumatra Selatan, melanda sejumlah wilayah akibat intensitas hujan tinggi.
- Banjir terjadi di Mura, Muba, Muratara, PALI, dan Banyuasin dengan total 9.726 KK terdampak akibat luapan Sungai Lakitan, Musi, Batanghari dan Lematang.
- Hujan deras yang melanda wilayah hulu beberapa aliran sungai di Sumsel menyebabkan sungai meluap ke daerah pemukiman warga sehingga banyak orang terdampak dari banjir tersebut.
Palembang, IDN Times - Ribuan Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir yang melanda tujuh kabupaten/kota di Sumatra Selatan (Sumsel) seperti, Musi Rawas Utara (Muratara), Musi Rawas (Mura), Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Palembang, Musi Banyuasin (Muba), Prabumulih, dan Banyuasin. Banjir tersebut melanda sejumlah wilayah akibat intensitas hujan tinggi hingga menyebabkan aliran sungai di beberapa wilayah meluap dan menggenangi rumah warga di beberapa kelurahan dan desa.
"Banjir (cukup parah) melanda sejumlah wilayah di Sumsel seperti Muratara, Mura hingga Muba," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sumsel, Sudirman kepada IDN Times, Senin (10/3/2025).
1. Banjir di Muratara dan Mura sudah berlangsung lebih dari sepekan
Data BPBD Sumsel mencatat, banjir yang melanda Mura terjadi di Kecamatan Muara Lakitan dengan total tujuh desa/kelurahan terdampak banjir. Kejadian banjir terjadi di Mura mengakibatkan 3.520 KK terdampak banjir dimana ada tujuh desa yang terendam seperti Desa Lubuk Pandan dengan total 380 KK terdampak, Desa Semangus 438 KK terdampak, Desa Pendingan 50 KK, Desa Prabumulih 1, 305 KK.
Lalu kelurahan Muara Lakitan, 1.160 KK, Desa Sungai Pinang 37 KK, dan Desa Prabumulih 2, 150 KK terdampak. Banjir tersebut terjadi akibat dua Sungai di Mura yakni, Sungai Lakitan dan Musi meluap.
Sementara, di wilayah Muratara terdapat lima kecamatan yang terendam banjir seperti Kecamatan Rawas Ulu dengan dua desa terdampak, Kecamatan Rawas Ilir dengan tujuh desa terdampak. Lalu Kecamatan Kadang Dapo tujuh desa, Kecamatan Rupit 10 Desa dan Kecamatan Karang Jaya lima Desa.
Lalu untuk di Musi Banyuasin ada enam wilayah yang terendam banjir dengan total 4.168 KK yang terdampak. BPBD Sumsel mencatat hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan luapan Sungai Rawas, Sungai Musi dan Sungai Batanghari sehingga banyak warga yang tinggal di wilayah bantaran sungai akhirnya terdampak banjir.
"Banjir yang melanda Muratara, dan Mura sudah berlangsung lebih dari sepekan. Sementara untuk banjir di Muba sudah berlangsung lebih dari lima hari," jelas dia.
2. Banjir dipicu ekstremitas curah hujan
Sudirman merinci, banjir yang melanda PALI terjadi di Kecamatan Tanah Abang menyebabkan 10 desa dengan total 3.827 KK terdampak akibat Air Sungai Lematang meluap. Kondisi tersebut menyebabkan beberapa sekolah, rumah, sawah, kebun karet, dan jalan setapak terendam.
Lalu untuk di Banyuasin banjir turut melanda Kecamatan Talang Kelapa dengan total 1.071 KK terdampak. Selanjutnya di Prabumulih juga terjadi banjir di kecamatan Prabumulih Barat (masih dalam perhitungan) dan Palembang di Kecamatan Ilir Timur I dan II dengan total 100 KK yang terdampak.
"Hujan yang melanda sejumlah wilayah di Sumsel seperti informasi dari BMKG juga terjadi akibat hujan yang melanda dengan tingkat ekstremitas curah hujan yang deras dengan durasi yang lama. Hujan bisa terjadi sejak malam ke pagi atau dari sore ke malam." jelas dia.
3. Sungai dinilai tak bisa tampung air hujan
Sudirman menjelaskan, hujan deras yang melanda wilayah hulu beberapa aliran sungai di Sumsel menyebabkan beberapa sungai di kabupaten/kota di Sumsel meluap. Air yang tak tertampung di sungai akhirnya meluap ke beberapa daerah pemukiman warga sehingga menyebabkan banyak orang terdampak dari banjir tersebut.
"Biasanya air hujan akan mengalir ke sungai. Namun karena sungai tak bisa lagi menampung air yang seharusnya mengalir tersebut menyebabkan air yang ada meluap hingga menyebabkan banjir," jelas dia.
4. BPBD dirikan posko darurat di sejumlah titik
Sejauh ini BPBD kabupaten bersama tim gabungan dari TNI dan Polri telah melakukan pendirian posko tingkat kecamatan untuk memastikan penanganan banjir dapat dilakukan secepat mungkin. Beberapa bantuan seperti perahu karet dan pompa pun turut dilakukan untuk penanganan cepat banjir di beberapa wilayah.
"Untuk banjir sejauh ini sudah perlahan surut dibeberapa titik," jelas dia.