Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Sumsel Herman Deru
Gubernur Sumsel Herman Deru (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Intinya sih...

  • Gubernur Sumsel, Herman Deru, menilai kasus dokter RSUD Sekayu yang dipaksa buka masker penting untuk dipantau dan ditindaklanjuti secara hukum.

  • Meski sudah didamaikan, kasus masih dalam prosedur hukum. Deru mengecam perilaku keluarga pasien yang memaksa dokter membuka masker.

  • Deru berharap peristiwa di Muba tidak terulang dan menyayangkan kekerasan terhadap dokter spesialis yang ingin mengabdi di daerah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru merespons kasus dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu dipaksa buka masker oleh keluarga pasien.

Menurutnya, menindaklanjuti kasus tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah mengawasi permasalahan di lapangan. Bahkan dinkes Sumsel sudah mengerahkan tim.

1. Terus lakukan pendampingan

Unit layanan IGD RSUD Sekayu. (Dok. Instagram RSUD Sekayu)

Deru menilai, kasus dokter yang dipaksa buka masker oleh keluarga pasien di RSUD Sekayu penting untuk dipantau dan terus dilakukan pendampingan. "Kasus tersebut sudah ditindaklanjut ke ranah hukum, Senin (18/8/2025).

2. Herman Deru kecam tindakan keluarga pasien

Gubernur Sumsel Herman Deru (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Meski kasus itu sudah didamaikan dan antar pihak yang bermasalah sempat saling bermaafan, tetapi sesuai proses berjalan, kasus masih dalam prosedur hukum.

Deru pun sangat mengecam perilaku keluarga pasien di RSUD Sekayu sengaja dan arogan memaksa dokter sebagai petugas tenaga medis untuk membuka masker. Padahal melihat Standar Operasional Prosedur (SOP) rumah sakit, tindak dokter tidak melanggar.

"Saya mengecam kejadian itu. Secara personal bermaafan boleh, tapi secara hukum harus tetap jalan," kata dia.

3. Peristiwa di RSUD Sekayu jadi preseden buruk bagi nakes

Viral dokter di RSUD Sekayu dimarah keluarga pasien. (Dok. Istimewa)

Deru juga berharap peristiwa yang terjadi di Musi Banyuasin (Muba) diharapkan tidak kembali terulang. Dia pun menyayangkan kejadian tersebut sudah viral. Terlebih kekerasan dilakukan kepada dokter yang punya niat mengabdi ke daerah atau wilayah luar kota.

"Permasalahan ini preseden buruk bagi semangat nakes yang harus terjaga, apalagi itu dokter spesialis yang mau mengabdi di daerah, dan harus dihargai. Kok ini malah masih ada yang berlaku tidak wajar" jelasnya.

4. Kasus dokter dipaksa buka masker sudah dilaporkan ke polisi

Ilustrasi laporan polisi. (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Diketahui, keluarga pasien yang memaksa membuka masker tersebut sempat mengaku sebagai keluarga dari Bupati Muba Toha Tohet. Namun, setelah ditelusuri pelaku yang belakangan diketahui bernama Ismet Syahputra bukanlah keluarga dari Toha.

Kasus tersebut telah dilaporkan ke Polres Muba oleh dokter Syahpri. Selain itu, tim dari Kementerian Kesehatan juga telah datang ke RSUD Sekayu untuk memberikan dukungan ke dokter Syahpri.

Dokter spesialis ginjal RSUD Sekayu, Syahpri Putra Wangsa mengaku mengambil langkah hukum dengan melaporkan keluarga pasien ke Polres Muba untuk mencegah aksi kekerasan para tenaga kesehatan yang lain saat bertugas.

Sebab dia mengalami kejadian yang kurang mengenakkan setelah dipaksa oleh keluarga pasien untuk membuka masker ketika sedang melakukan visit di ruang VIP RSUD Sekayu, pada Selasa (12/8/2025) lalu.

Editorial Team