Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seminar Good Agricultural Practies di Musi Rawas diselenggarakan PT Sawitpro dan Pemkab Mura (Dok: PT Sawitpro)
Seminar Good Agricultural Practies di Musi Rawas diselenggarakan PT Sawitpro dan Pemkab Mura (Dok: PT Sawitpro)

Intinya sih...

  • Program replanting sawit rakyat di Mura penting untuk penguatan ekonomi daerah

  • Teknologi dan bibit unggul seperti TOPAZ membantu petani meningkatkan produktivitas

  • Bibit TOPAZ diklaim lebih tahan penyakit dan dapat meningkatkan produksi sawit

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Program peremajaan sawit rakyat atau replanting dinilai menjadi momentum penting untuk memperkuat ekonomi daerah. Kabupaten Musi Rawas (Mura) sebagai salah satu sentra sawit di Sumsel menghadapi tantangan serius, lantaran banyak kebun sawit masyarakat telah memasuki usia tua dan membutuhkan peremajaan segera.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Musi Rawas, Oktaviano dalam seminar Good Agricultural Practices serta Digitalisasi Petani Sawit mengungkapkan, peremajaan sawit menjadi pintu masuk bagi penguatan ekonomi daerah. Pemilik kebun sawit harus terus belajar dan beradaptasi agar sawit yang dihasilkan dapat bernilai lebih baik.

"Adaptasi dengan teknologi, bibit unggul, dan kolaborasi dengan swasta adalah kunci agar produktivitas petani meningkat signifikan," ungkap Oktaviano, Senin (15/9/2025).

1. Pengelolaan sawit memerlukan adaptasi

Seminar Good Agricultural Practies di Musi Rawas diselenggarakan PT Sawitpro dan Pemkab Mura (Dok: PT Sawitpro)

Berbagai macam teknologi, tata cara penanaman baru terus mengalami perkembangan dari waktu. Sawit tua dinilai tidak produktif sehingga dapat mengakibatkan hasil sawit Mura kalah dalam bersaing.

"Budidaya perkebunan tidak bisa lagi hanya mengandalkan kebiasaan turun-temurun," jelas dia.

2. Bibit TOPAZ diklaim lebih tahan penyakit dan meningkatkan produksi

Ilustrasi lahan sawit (Foto: IDN Times)

Untuk membantu petani rakyat dalam melakukan peremajaan sawit, Asian Agri telah melakukan inovasi panjang sejak 1992 dengan berinvestasi dalam pengembangan bibit sawit unggul TOPAZ. Bibit yang dihasilkan mampu bertahan dari penyakit sawit yang selama ini menghantui para petani.

Agronom PT Sawitpro, Arusman Limbong, menyebutkan TOPAZ hadir tepat waktu ketika banyak kebun rakyat siap diremajakan. Selain menjadi bibit sawit unggul, bibit TOPAZ dinilai mampu meningkatkan produksi pertanian.

"Banyak kebun rakyat di Musi Rawas memasuki masa peremajaan. Ini saat tepat meningkatkan produktivitas dengan bibit TOPAZ. Untuk mencegah petani membeli bibit palsu, maka petani dapat langsung melakukan pembelian bibit sawit unggul TOPAZ melalui aplikasi Sawitpro," jelas dia.

3. Petani dinilai bisa meningkatkan produktivitas dan pendapatan

Ilustrasi lahan sawit (Foto: IDN Times)

Sementara itu, Manager Marketing TOPAZ Husen menegaskan, bahwa bibit TOPAZ dapat panen lebih cepat dibanding produk lain yang sama. Dirinya mengklaim pada usia Tanaman Menghasilkan (TM) 1, produktivitasnya bisa mencapai 24 ton Tandan Buah Segar (TBS) per hektare per tahun. Sementara pada usia TM 3 hingga TM 6, hasilnya berpotensi menembus 38 ton per hektare per tahun.

"TOPAZ juga sudah teruji di lahan marginal dengan kondisi iklim yang menantang. Inilah alasan TOPAZ menjadi pilihan tepat bagi petani Musi Rawas untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka ke depan," jelas dia.

Editorial Team