Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Detik-detik penembakan warga di wilayah Jalan Lintas Sumatra, Baturaja Timur (Dok: warga)
Detik-detik penembakan warga di wilayah Jalan Lintas Sumatra, Baturaja Timur (Dok: warga)

Intinya sih...

  • Rentetan tembakan polisi tumbangkan ODGJ di Palembang

  • Video penembakan beredar luas di media sosial, keluarga korban protes keras

  • Keluarga korban minta kasus ini segera diusut tuntas, sementara polisi belum dapat merinci kejadian penembakan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ogan Komering Ulu, IDN Times - Rentetan tembakan peringatan dan tembakan beruntun menggegerkan warga Kelurahan Kemelak, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Tembakan tersebut diketahui berasal dari senjata api milik anggota kepolisian saat akan menangkap seorang warga bernama Fadli, yang diduga mengalami gangguan kejiwaan (ODGJ), Selasa (28/10/2025) pagi.

Video detik-detik penembakan beredar luas di media sosial. Sejumlah warga mengaku sempat menyaksikan peristiwa tersebut sebelum korban tumbang akibat terkena peluru polisi. Mereka bahkan mengaku takut keluar rumah dan hanya merekam aksi penembakan itu dari jarak jauh.

"Keno dio, kareno melawan polisi. Melawan nian dio nih tadi. (Kena tembak dia, karena melawan polisi. Melawan benar dia ini)," ungkap rekaman warga.

1. Keluarga sebut korban dalam kondisi gangguan mental

Detik-detik penembakan warga di wilayah Jalan Lintas Sumatra, Baturaja Timur (Dok: warga)

Dalam video beredar, usai tumbang korban segera dievakuasi ke salah satu mobil milik polisi untuk dibawa ke rumah sakit Ibnu Sutowo Baturaja. Namun, korban diduga telah meregang nyawa sebelum sampai di rumah sakit. Pihak keluarga yang mendapati kabar Fadli meninggal dunia langsung histeris. Mereka tak terima korban yang dalam kondisi gangguan jiwa ditembak polisi.

"Sudah kami bilang, kalau keluarga kami itu gila. Kenapa masih ditembak. Kenapa nembak orang gila? Apa dia (polisi) lebih gila sampai harus menembak dia," ungkap keluarga korban Rahmalina Alin.

Berdasarkan keterangan keluarga, Fadli tewas usai mengalami luka tembak di bagian perut dan bahu. Bahkan keluarga tak menyangka jika polisi harus mengambil tindakan tegas.

"Kami minta kasus ini segera diusut tuntas," jelas dia.

2. Keluarga sempat kabarkan polisi soal gangguan jiwa yang diderita korban

Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Kakak korban Aldi menyebutkan, bahwa pihak keluarga sudah sempat didatangi polisi dan menerima informasi akan dilakukan penangkapan terhadap korban. Penangkapan tersebut dilakukan berdasar laporan pencemaran nama baik terhadap korban Fadli, yang mana pihak keluarga sudah menginformasikan bahwa korban mengalami gangguan jiwa sepulang bekerja sebagai pelaut.

"Korban ini gila, polisi mau menangkapnya katanya ada pencemaran nama baik. Cuma memang dia itu gila, tetapi kenapa masih ditangkap? Kemarin sudah kami sampaikan kemarin," jelas dia.

3. Polisi belum jelaskan kronologi penembakan

Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat

Sementara, Wakapolres OKU Kompol Eryadi Yuswanto membenarkan adanya penembakan terhadap korban. Saat ini polisi belum dapat merinci kejadian penembakan yang dilakukan oleh anggotanya.

"Terhadap anggota kita, kita akan laksanakan proses (pemeriksaan) sesuai prosedur," jelas dia.

Dirinya menyebut, polisi akan menjelaskan lebih lanjut kejadian penembakan yang terjadi pagi ini. Pihaknya pun mengaku sudah melakukan permintaan maaf kepada pihak keluarga korban dan menyerahkan jasad korban untuk dimakamkan.

"Permasalahan ini akan kita jelaskan lebih lanjut, yang pasti kita akan ke rumah keluarga korban. Terhadap anggota kami akan kami lihat pasti akan kami tindak," ungkap Eryadi.

Editorial Team