Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Diskusi Publik Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumsel terkait maraknya Kekerasan Berbasis Gender Online (KGBO) (IDN Times/Rangga Erfizal)
Diskusi Publik Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumsel terkait maraknya Kekerasan Berbasis Gender Online (KGBO) (IDN Times/Rangga Erfizal)

Intinya sih...

  • Kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) meningkat di ruang digital Sumsel

  • Minimnya kesadaran masyarakat menyebabkan berbagai unggahan dan komentar merendahkan, serta pengambilan foto dan video tanpa izin

  • Diperlukan edukasi bersama stakeholder untuk memahami consent, perlindungan KBGO, dan pembatasan penggunaan media sosial

  • KBGO dekat dengan kehidupan dunia maya, perlu edukasi dan penegakan sanksi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO) kian meningkat dan memenuhi ruang digital. Salah satuny penyebabnya adalah minimnya kesadaran masyarakat membuat berbagai unggahan maupun komentar merendahkan.

Hal itu disampaikan Anggota DPD RI, Ratu Tenny dalam diskusi Publik yang digelar Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumsel. Menurutnya, KGBO kerap dianggap remeh, namun berefek bagi orang lain yang mendapat pelecehan.

"Banyak yang belum paham mengenai KGBO. Komentar yang merendahkan seriang dianggap bukan masalah, padahal itu juga bagian dari pelecehan, ditambah maraknya pengambilan foto dan video tanpa izin serta penyalahgunaan kecerdasan buatan yang membuka celah baru bagi pelecehan dan kekerasan di dunia maya," ungkap Ratu Tenny, Selasa (25/11/2025).

1. KBGO dinilai dekat dengan kehidupan dunia maya

Diskusi Publik Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumsel terkait maraknya Kekerasan Berbasis Gender Online (KGBO) (IDN Times/Rangga Erfizal)

Ratu Tenny menilai, perlu ada upaya bersama stakeholder untuk mengedukasi masyarakat dalam sebelum berbicara lebih lanjut terkait penegakan sanksi. Pemahaman tentang consent atau persetujuan menjadi fondasi penting agar masyarakat tahu batasan dalam berinteraksi di dunia maya.

"Padahal KBGO ini dekat dengan keseharian kita, karena kekerasan muncul akibat seseorang dianggap sebagai objek. Kita mau agar regulasi soal KBGO ini benar-benar diperkuat," ujar dia.

2. Banyak yang tidak sadar soal konsep persetujuan

Diskusi Publik Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumsel terkait maraknya Kekerasan Berbasis Gender Online (KGBO) (IDN Times/Rangga Erfizal)

Hal senada disampaikan Jasmine Floretta VD dari Magdalene.co. Dia menegaskan bahwa KBGO sering terjadi akibat kurangnya edukasi mengenai konsep persetujuan dan pemahaman bentuk-bentuk kekerasan. Secara tidak langsung banyak yang abai bahwa tindakan yang dilakukan di ruang digital dilakukan tanpa disadari.

"Banyak orang tidak bisa mengidentifikasi apakah suatu tindakan termasuk kekerasan karena tidak memahami konsep persetujuan," jelas dia.

Dia juga menilai, anak-anak di bawah umur perlu diberikan pemahaman yang kuat tentang KBGO mengingat pengaruh dunia digital yang semakin masif. "Untuk anak-anak, edukasi lingkungan harus dimulai dari pembatasan penggunaan media sosial karena dapat memicu pelecehan atau kekerasan online,” jelas dia.

3. Jurnalis harus menciptakan ruang aman

Diskusi Publik Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumsel terkait maraknya Kekerasan Berbasis Gender Online (KGBO) (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sementara itu, Ketua FJPI Sumsel Dwitri Kartini menilai kegiatan diskusi publik hari ini diberikan kepada khalayak umum untuk menghadirkan rasa aman bagi masyarakat, khususnya perempuan. Terlebih dunia jurnalistik harus memberikan rasa aman itu lewat pemberitaan.

"Sebagai jurnalis perempuan, kami ingin menghadirkan rasa aman melalui tulisan, medsos, dan berbagai media lainnya," jelas dia.

Kasus KBGO tidak hanya menyasar perempuan, tetapi juga berpotensi dialami laki-laki. Kebiasaan penggunaan media sosial yang serba terbuka membuat siapa pun lebih rentan menjadi korban.

"kami ingin mengajak dan membangun perlindungan terhadap KBGO, terutama bagi perempuan dan anak dengan bantuan pendampingan PPPA Sumsel," jelas dia.

Editorial Team