Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pemilihan umum (IDN Times/Aan Pranata)
Ilustrasi pemilihan umum (IDN Times/Aan Pranata)

Palembang, IDN Times - Bawaslu Sumatra Selatan (Sumsel) menilai bahwa TPS di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) termasuk salah satu yang rawan suara pemilihnya disalahgunakan. Kerawanan itu bisa terjadi akibat kurangnya sosialisasi dan kurang sinkronisasi data pemilih sehingga perlu upaya mitigasi dalam menekan kerawanan.

"Pemilihan di lapas berpotensi terjadi kerawanan selama pemilihan di TPS lokasi khusus. Sehingga perlu kita mengingatkan kawan-kawan di Bawaslu daerah untuk melakukan koordinasi dengan KPU setempat," ungkap Anggota Bawaslu Sumsel Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, Massuryati, Kamis (3/10/2024).

1. Penghuni lapas minim informasi soal pilkada

ilustrasi pilkada (IDN Times/Esti Suryani)

Massuryati menjelaskan, akses informasi yang dimiliki penghuni lapas sangat terbatas termasuk soal data pemilih yang tak semuanya berasal dari satu wilayah yang sama. Hal ini dapat berakibat pada penyalahgunaan suara yang ada. 

"Diperlukan upaya sinkronisasi data pemilih di lapas yang harus dilakukan terus menerus mengingat adanya arus keluar dan masuk dari penghuni lapas," jelas dia.

2. Bawaslu berharap pemilu hasilkan pemimpin yang baik

Ketua Bawaslu Sumsel, Kurniawan bersama Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Massuryati (IDN Times/Rangga Erfizal)

Senada, Ketua Bawaslu Sumsel Kurniawan mengingatkan, pentingnya pengawasan yang efektif heingga berdampak langsung pada kualitas kepemimpinan yang terpilih. Pemimpin yang dihasilkan dari proses yang bersih dan transparan diharapkan dapat lebih berkomitmen dalam melayani masyarakat dengan adil dan bertanggung jawab.

"Inti dari demokrasi adalah memilih pemimpin yang dapat menciptakan perubahan yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat," jelas dia.

3. Pengawas pemilu diharapkan dapat menjalankan tugas secara profesional

Ilustrasi kertas suara saat pemilu 2024. (IDN Times/Mhd Saifullah)

Kurniawan mengatakan, Bawaslu berkomitmen untuk melakukan pengawasan yang intensif di kabupaten dan kota di Sumsel. Hal ini dilakukan untuk mencegah praktik yang merugikan demokrasi

"Untuk itu kita selalu mengingatkan, pengawas pemilu untuk terus menjalankan tugas dengan profesionalisme dan integritas," jelas dia.

Editorial Team