Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Ikan Koi milik warga Kayuagung OKI mati akibat pemadaman listrik) IDN Times/istimewa
(Ikan Koi milik warga Kayuagung OKI mati akibat pemadaman listrik) IDN Times/istimewa

Intinya sih...

  • Dampak blackout Sumsel akibat gangguan transmisi SUTT 275 kV Linggau-Lahat dirasakan warga, seperti Sudiyanto Dja'far yang kehilangan ratusan ekor ikan Koi peliharaannya.
  • Solahudin, warga lainnya, juga mengalami kerugian besar karena listrik tidak stabil merusak barang elektronik.
  • Pihak PLN diharapkan memberikan kompensasi kepada pelanggan terdampak atas kerugian akibat gangguan listrik yang disebabkan oleh kesalahan mereka.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ogan Komering Ilir, IDN Times - Dampak besar terjadinya blackout di wilayah Sumsel akibat gangguan transmisi SUTT 275 kV Linggau-Lahat turut dirasakan oleh Sudiyanto Dja'far, warga komplek DPRD, Desa Celikah, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Mantan Kepala Disnakertrans OKI ini pun mengalami kerugian puluhan juta rupiah karena ratusan ekor ikai Koi peliharaannya mati. 

"Semalaman mati lampu, jadi mesin oksigen juga ikutan mati. Karena tidak bisa bernafas dengan lancar, maka hampir 100 ekor koi di kolam mati mendadak," ujarnya, Rabu (5/6/2024) siang.

1. Hanya tersisa anak ikan koi dan langsung dipindahkan

(Ikan Koi milik warga Kayuagung OKI mati akibat pemadaman listrik) IDN Times/istimewa

Setelah lampu menyala, Solahudin mengaku telah membersihkan kolam dan membuang bangkai ikan. 

"Beberapa anak ikan masih ada yang bertahan hidup dan langsung kami pindahkan ke akuarium," ungkapnya. 

Menurutnya kejadian seperti ini sangat merugikan pelanggan PLN, lantaran peliharaannya dan beberapa alat elektronik juga rusak.

"Seharusnya PLN memberitahu melalui WhatsApp secara resmi, jadi pelanggan biar melakukan antisipasi," ungkapnya.

2. Kerugian mencapai Rp50 juta dari ikan koi yang mati

Ilustrasi ikan koi (IDN Times/istimewa)

Tak tanggung-tanggung, kerugian yang dialaminya kali ini cukup besar. Ia hanya bisa bersedih sembari menguras kolam ikan hias di teras rumahnya.

"Kalau misal dihitung satu ekor ikan koi seharga Rp500.000, jadi untuk 100 ekor kerugian saya bisa sekitar Rp50.000.000. Gimana tidak sedih dan rasa panik campur aduk karena ikan-ikan ini sudah lama dipelihara," katanya. 

Tak hanya dirinya, tetangganya ikut terdampak karena barang elektronik yang rusak. 

"Listrik tidak stabil sempat naik turun naik turun dan merusak barang elektronik," katanya.

3. Berharap PLN mendata pelanggan terdampak kerugian

Ilustrasi ikan koi (IDN Times/istimewa)

Ia mengharapkan, agar pihak PLN dapat mendata pelanggan yang terdampak dan akan memberikan asuransi kerusakan-kerusakan yang diderita masyarakat.

"Kalau bisa kami yang mengalami kerugian ini dapat kompensasi dari PLN, karena ini murni kesalahan dari mereka. Bukan bencana alam," tutupnya.

Editorial Team